Rusia melancarkan serangan drone ke kota pelabuhan selatan Ukraina, Odesa. Serangan itu menewaskan dua orang dan melukai 14 orang, termasuk anak-anak.
Dilansir AFP, Minggu (29/6/2025), otoritas setempat menyampaikan Moskow telah meningkatkan serangan drone dan rudal di Ukraina dan pembicaraan damai yang diprakarsai oleh Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik tiga tahun itu telah terhenti.
"Tim penyelamat menarik jenazah dua orang dari reruntuhan yang tewas akibat serangan drone musuh di sebuah bangunan tempat tinggal," kata Gubernur Odesa Oleg Kiper di Telegram.
Serangan malam itu melukai 14 orang, kata Kiper. Ia menyebut tiga di antaranya anak-anak.
Secara terpisah, pihak berwenang di wilayah Kherson selatan Ukraina mengatakan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan Rusia selama sehari terakhir.
"Pasukan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan sosial serta area permukiman di wilayah tersebut," kata gubernur Kherson, Oleksandr Prokudin, di Telegram.
Diketahui, puluhan ribu orang tewas dalam serangan Rusia, yang telah memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan menghancurkan sebagian besar Ukraina timur. Ukraina telah melancarkan serangan balasan terhadap Rusia selama perang.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pertahanan udaranya telah menembak jatuh 31 pesawat nirawak Ukraina semalam.
Moskow juga mengatakan telah merebut desa lain di wilayah Donetsk, yang diklaim Kremlin sebagai bagian dari Rusia sejak akhir 2022.
Rusia telah menuntut Ukraina menyerahkan lebih banyak tanah dan melepaskan dukungan militer Barat sebagai prasyarat perdamaian -- persyaratan yang menurut Kyiv tidak dapat diterima.