Viral Pegawai Kemenag Dangdutan di Halaman Kantor Saat Malam 1 Muharram, PHBI: Launching Uang Wakaf
Murhan June 29, 2025 10:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Viral di media sosial aksi pegawai Kemenag Kabupaten Tasikmalaya dangdutan di halaman kantor.

Akibatnya, acara dangdutan tersebut digelar saat malam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, pada Kamis (27/6/2025) malam jadi sorotan.

Kemenag Kabupaten Tasikmalaya pun memberikan klarifikasi terkait aksi oknum pegawai tersebut.

Memang, video dangdutan dengan menyanyikan lagu berjudul 'Kopi Dangdut' di atas panggung tersebut ramai jadi buah bibir di medsos.

Aksi dangdutan sejumlah pegawai Kemenag Kabupaten Tasikmalaya ini dilakukan usai pelaksanaan rangkaian kegiatan satu Muharam yang dilaksanakan sejak pagi hingga malam hari.

Ketua PHBI sekaligus Kasi Zakat Wakaf Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, H Asep M Nurman, buka suara.

Ia menjelaskan, aksi dangdutan yang dilakukan sejumlah pegawai tersebut usai pelaksanaan rangkaian kegiatan.

"Terkait dengan beredarnya video di media sosial yang menyebut Muharam ada dangdutan di rangkaian tahun baru Islam 1447 Hijriah di lingkungan kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, dengan ini kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan," ungkap Asep saat melakukan klarifikasi bersama perwakilan panitia pada Jumat (27/6/2025).

Ia menjelaskan, kegiatan malam tahun baru Hijriah di Kemenag Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan secara khidmat dan penuh spiritual.

Kegiatan ini sebagai pembuka ada tadarus subuh spiritual sebagai pembuka sampai siang hari.

Digelar juga lomba liwet dan acara makan kerukunan, sekaligus apel kesiapan pelaksanaan doa awal dan akhir tahun pada waktu zuhur hingga asar.

Kegiatan dilanjutkan doa istighotsah dan doa bersama dihadiri pegawai Kemenag Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1400 orang.

Acara tersebut digelar dari pukul 15.00 sampai pukul 18.00 WIB, di Masjid Baiturahman dan dilanjutkan salat magrib berjemaah.

Yang kelima, launching uang bagi wakaf bagi pegawai Kemenag Kabupaten Tasikmalaya.

Selanjutnya acara pawai flash ASN Kemenag setelah magrib, mengelilingi jalan baru dan kembali ke kantor Kemenag.

Saat video beredar diambil, lanjutnya, seluruh rangkaian resmi telah selesai.

Peserta, para pejabat, serta kepala seksi telah membubarkan diri, hanya beberapa panitia di lokasi untuk membereskan perlengkapan.

"Dalam suasana santai, usai acara yang cukup padat dari pagi, secara spontan beberapa panitia memutar musik religi."

"Namun, salah seorang panitia menyanyikan lagu yang tidak berkenan, selama beberapa menit, tepatnya satu lagu," ungkap Asep.

Kejadian ini, menurut Asep, tidak direncanakan, tidak termasuk dalam susunan acara, dan tidak melibatkan peserta kegiatan.

"Kemudian kepala kantor Kementerian Agama telah memperingatkan dan telah BAP kepada yang bersangkutan."

"Dan meminta agar kejadian ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang," jelasnya.

Pihaknya lantas menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat video tersebut. 

Ia juga menegaskan bahwa tidak pernah ada rangkaian kegiatan secara resmi berupa acara dangdutan.

Apalagi dalam acara menyambut satu Muharam 1447 Hijriah di kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya.

"Demikian kami sampaikan klarifikasi ini untuk menghindari kesalahpahaman," tutup Asep.

Kasus lain, aksi grup biduan 3 Srigala di Pendopo Kabupaten Pati juga sempat jadi sorotan.

Kelompok vokal dangdut tersebut tampil menyanyikan tembang populer berjudul 'No Comment'.

Saat itu, 3 Srigala hadir menghibur tamu undangan dalam acara Penyerahan Badan Hukum dan Akta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (9/6/2025) malam.

Namun, mereka berjoget heboh di Pendopo Kabupaten Pati hingga viral di media sosial.

Video tersebut viral di berbagai platform media sosial, mulai dari Facebook, Tiktok, hingga WhatsApp.

Aksi mereka itu pun memicu kritik pedas dari para netizen Kabupaten Pati.

Banyak di antara mereka yang menganggap aksi tersebut menunjukkan ketidakpekaan sosial Pemkab Pati.

Yakni masih tingginya kontroversi kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) sebesar 250 persen.

Apalagi, dalam video yang beredar, tampak sejumlah pejabat Pemkab Pati ikut asyik berjoget bersama para personel 3 Srigala.

Di unggahan video akun Tiktok @anak.muria, misalnya, kolom komentar dibanjiri kata-kata bernada kritik terhadap Bupati Pati Sudewo dan Pemkab Pati.

"250 persen rakyat menjerit, Pak. Lho sampean kok malah jogetan," tulis akun @KAK_P di kolom komentar.
 
Menanggapi derasnya kritik publik, Bupati Pati Sudewo akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat.

Dia memohon maaf atas atraksi 3 Srigala di Pendopo yang mengundang kontroversi.

"Atraksi tersebut adalah spontan, di luar dugaan saya. Saya sama sekali terkejut atas atraksi tersebut," ujar Sudewo di ruang kerjanya, Rabu (11/6/2025), dikutip dari Tribun Jateng.

Dia menyadari, atraksi 3 Srigala yang berjoget heboh tersebut memang kurang pantas dilakukan di Pendopo Kabupaten Pati.

"Setelah acara, mereka langsung saya ingatkan supaya ke depan tidak boleh begitu lagi."

"Kalau di luar Pendopo silakan sebagai ciri khas Trio Srigala. Tapi kalau di Pendopo jangan," tegas dia.

Sudewo lantas berterima kasih pada warga yang telah memberikan saran dan masukan terkait adanya atraksi tersebut.

"Saya minta maaf, dan terima kasih atas masukan, saran, bahkan hujatan yang disampaikan."

"Harap dimaklumi, semoga dengan mawas diri, ini menjadi bagian dari proses untuk menuju kebaikan," tandas dia.

(Banjarmasinpost.co.id/TribunJatim.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.