SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Sebanyak 974 pelari ikut serta dalam Soekarno Fun Trail Run 2025 Tulungagung di kawasan Gunung Budheg di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, Minggu (29/6/2025) pagi.
Menurut Hamim Tohari selaku Seksi Acara Soekarno Fun Trail Run 2025, acara ini merupakan rintisan olahraga lari offroad di Tulungagung.
“Sebagai yang pertama dan harapannya bisa keberlanjutan dengan peserta yang mungkin setara dengan ini (974 pelari),” ujarnya.
Hamim menambahkan, ada 4 peserta dari Thailand, selebihnya dari Tulungagung dan sekitarnya, serta dari daerah Jawa Timur.
Persiapan kegiatan ini efektif dilakukan selama 1 bulan, namun antusiasme peserta sangat tinggi.
Hamim menduga salah satunya karena tiketnya yang sangat murah, yaitu Rp 75.000.
“Mungkin ini yang termurah di Jawa dan Bali. Ini upaya kami, generasi muda untuk membumikan kembali semangat Soekarno, katanya.
Harapannya anak-anak muda menapaktilasi Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Total jarak yang ditempuh 5 kilometer, meliputi medan aspal, offroad, menanjak di lereng selatan Gunung Budheg.
Jarak yang dipilih hanya 5 km, karena temanya fun, sehingga mereka yang bisa lari bisa terwadahi, dan yang sekedar ikut-ikutan juga terwadahi.
“Start dari parkiran Gunung Budheg, kemudian naik ke Bukit Lemparan, kemudian finish kembali ke Gunung Budheg. Tidak terlalu rendah lah,” jelas Hamim.
Trail Run ini memberi tantangan baru kepada para pelari, di tengah maraknya hobi lari.
Jika biasanya lari di lintasan datar, trail run menyajikan lintasan menanjak dengan pemandangan alam yang indah.
Hamim berharap, Tulungagung bisa dikenal secara nasional dan global melalui trail run ini, khususnya di kawasan Gunung Budheg.
Panitia penggandeng Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) untuk membantu proses penjurian.
Untuk mitigasi kecelakaan peserta, panitia penggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dan Dinas Kesehatan.
Seluruh peserta akhirnya bisa finish seluruhnya dengan selamat, tanpa ada insiden.
“Kami sebenarnya hanya menyediakan 400 medali, 270 putra dan 130 putri. Tapi akhirnya diputuskan, diberi medali seluruhnya,” ungkapnya.
Cut Off Time (COT) atau batas waktu maksimal untuk menyelesaikan lomba yang ditetapkan selama 3 jam, karena kegiatan ini menekankan kesenangan.
Meski demikian, untuk kelas laki-laki sudah ada yang masuk ke finish sekitar 20 menit sejak bendera start dikibarkan.