JATIM TERPOPULER: Kesiapan Sekolah Rakyat di Ponorogo - Karyawan BMT Diduga Gelapkan Uang Rp481 Juta
Ficca Ayu Saraswaty June 30, 2025 07:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Senin 30 Juni 2025.

Berita pertama 125 calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Ponorogo telah diumumkan. Namun calon gedung yang akan ditempati sekolah rakyat sementara yaitu di gedung sentra industri kecil menengah (IKM) belum ada tanda-tanda direnovasi.

Kemudian Nafiatul Khozimah (44) perempuan asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan meninggal dunia setelah tertabrak rombongan pesilat yang melakukan konvoi, di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

Selanjutnya Unit Reskrim Polsek Bandung telah menetapkan NS (35) warga Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung sebagai tersangka.

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Senin (30/6/2025) di TribunJatim.com.

  1. Kesiapan Sekolah Rakyat di Ponorogo Disorot Dewan, Umumkan Calon Siswa Tapi Gedung Belum Direnovasi
SEKOLAH RAKYAT - Gedung sementara Sekolah Rakyat di Ponorogo, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Ponorogo, Jatim, Minggu (29/6/2025). 125 calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Ponorogo telah diumumkan. Namun calon gedung yang akan ditempati sekolah rakyat sementara yaitu di gedung sentra industri kecil menengah (IKM) belum ada tanda-tanda dilakukan renovasi. (
SEKOLAH RAKYAT - Gedung sementara Sekolah Rakyat di Ponorogo, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Ponorogo, Jatim, Minggu (29/6/2025). 125 calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Ponorogo telah diumumkan. Namun calon gedung yang akan ditempati sekolah rakyat sementara yaitu di gedung sentra industri kecil menengah (IKM) belum ada tanda-tanda dilakukan renovasi. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

125 Calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Ponorogo telah diumumkan. Namun calon gedung yang akan ditempati sekolah rakyat sementara yaitu di gedung sentra industri kecil menengah (IKM) belum ada tanda-tanda direnovasi.

Pantauan Tribunjatim.com, gedung IKM di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, masih seperti dulu. Tidak ada tanda-tanda renovasi maupun tukang yang memperbaiki gedung tersebut.

Untuk itu DPRD Ponorogo bakal melakukan hearing. “Mungkin setelah ini  Komisi D akan hearing seperti apa kesiapan lokasi,” ungkap Anggota Komisi D DPRD Ponorogo, Relelyanda Solekha Wijayanti, Minggu (29/6/2025).

Dia mengatakan Komisi D berharap komunikasi yang terbuka tentang Sekolah Rakyat. Sampai saat ini, jelas dia, bahwa komisi D hanya mengetahui kesiapan Sekolah Rakyat baru ditingkat siswa.

“Lain-lainya kami belum tahu info lebih lanjut.

Mungkin setelah ini kami bersama komisi D hearing seperti apa kesiapan lokasi,” kata Lely—sapaan akrab—Anggota Komisi D DPRD Ponorogo, Relelyanda Solekha Wijayanti.

Lely menyebutkan bahwa komunikasi antara Pemkab Ponorogo dengan kementerian terkait harus diintensifkan. Lantaran sekolah rakyat adalah inisiasi pemerintah pusat.

Pun komunikasi rehab gedung merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sehingga rehab bangunan bisa segera dilakukan, mengingat waktu yang mepet.

“Kami tahunya dari media malah, bahwa Ponorogo menyatakan kesiapannya melaksanakan program sekolah rakyat gelombang satu,” urainya.

Artinya, pahun ajaran baru 2025/2026, pertengahan Juli mendatang Ponorogo siap. “Sepengetahuan kami murni dari APBN, tidak ada sharing dari APBD,“ tambahnya.

2. Tertabrak Konvoi Pesilat, Seorang Ibu di Tulungagung Meninggal Dunia

MENGAMANKAN PESILAT - PolisiTertabrak Konvoi Pesilat Penggembira Sah-sahan, Seorang Ibu di Tulungagung Meninggal Dunia dari Polsek Sumbergempol mengamankan AEP (19) massa konvoi pesilat yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan menewaskan Nafiatul Khozimah (44) di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (29/6/2025) malam. AEP adalah bagian massa penggembira pengesahan anggota baru PSHT di Tulungagung.
MENGAMANKAN PESILAT - Polisi tertabrak Konvoi Pesilat Penggembira Sah-sahan, seorang ibu di Tulungagung meninggal dunia. (istimewa)

Nafiatul Khozimah (44) perempuan asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Rejotangan meninggal dunia setelah tertabrak rombongan pesilat yang melakukan konvoi, di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kejadian ini satu dari sejumlah insiden di seluruh wilayah Tulungagung di waktu yang sama.

Rombongan pesilat ini adalah massa penggembira yang akan menghadiri pengesahan warga baru PSHT, di Kecamatan Kauman.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mengatakan kecelakaan bermula saat AEP (19) ikut dalam rombongan dari Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.

Remaja asal Kabupaten Nganjuk ini mengendarai Kawasaki KLX AG 4288 VBO, membonceng LP (19).

“Mereka dalam satu konvoi besar, melaju dari arah selatan ke utara di Jalan Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol,” jelas Ipda Nanang, mewakili Kapolres AKBP Muhammad Taat Resdi, Minggu (29/6/2025).

Saat itu AEP akan mendahului kendaraan di depannya, namun manuvernya terlalu ke kanan masuk ke lajur berlawanan.

Setir sepeda motornya berbenturan dengan sepeda motor Honda Beat AG 4757 RAK.

Akibatnya, kedua kendaraan ini sama-sama terjatuh ke aspal jalan. 

“Pengemudi sepeda motor Honda Beat mengalami luka di bagian kaki. Sementara korban yang dibonceng mengalami luka berat di bagian kepala,” sambung Nanang.

3. Karyawan BMT Tulungagung Diduga Gelapkan Uang Rp 481 Juta, Dipakai untuk Keperluan Pribadi

DITETAPKAN TERSANGKA - NS (35) tersangka penggelapan uang Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Pahlawan Kecamatan Bandung saat ditetapkan sebagai tersangka dan akan ditahan, Jumat (27/6/2025). NS diduga telah menggelapkan uang tempatnya bekerja ini sebesar Rp 481 juta.
DITETAPKAN TERSANGKA - NS (35) tersangka penggelapan uang Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Pahlawan Kecamatan Bandung saat ditetapkan sebagai tersangka dan akan ditahan, Jumat (27/6/2025). NS diduga telah menggelapkan uang tempatnya bekerja ini sebesar Rp 481 juta. (Dokumen Polres Tulungagung)

Unit Reskrim Polsek Bandung telah menetapkan NS (35) warga Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung sebagai tersangka.

Karyawan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Pahlawan Kecamatan Bandung ini diduga menggelapkan uang sebesar Rp 481 juta.

Dugaan penggelapan ini dilakukan sejak akhir Agustus 2022.

“Saat itu petugas BMT Pahlawan pusat melakukan pengecekan pembukuan dan didapati selisih keuangan,” jelas Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mewakili Kapolres AKBP  Muhammad Taat Resdi.

Lanjutnya, saat itu ada perbedaan pencatatan keuangan dari buku tabungan, serta yang disetor ke ke BMT Pahlawan pusat.

Manajer BMT, Nyadin sempat menanyakan selisih keuangan ini. 

Setelah perbuatannya ketahuan, NS mengakui perbuatannya telah menggelapkan uang Rp 481 juta.

“NS mengakui uang itu dipakai untuk kepentingan pribadi. Namun tidak ada penyelesaian terkait uang yang sudah diambilnya itu,” sambung Nanang.

Karena tidak ada solusi, pihak BMT kemudian melaporkan dugaan penggelapan ini ke Polsek Bandung.

Setelah menerima laporan ini, Polsek Bandung melakukan penyelidikan.

---

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.