Ingin Mengenalkan Anak dengan Musik? Perhatikan Hal Ini agar Manfaatnya Optimal
kumparanMOM June 30, 2025 06:00 PM
Mengenalkan anak dengan musik membawa dampak yang besar bagi tumbuh kembangnya. Bahkan, semakin cepat mengenalkan anak dengan musik bisa lebih baik.
Ya Moms, hal itu disampaikan Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Lisa Pangemanan, Sp.A(K)., M.Kes, dalam acara seminar Media IDAI soal Manfaat dan Peran Musik untuk Perkembangan Anak, Selasa (24/6).
"Prinsipnya adalah tolong kenalkan musik dari sedini mungkin. Kita bisa menggunakan musik yang zaman kita dulu kecil ada musik yang untuk anak-anak, kemudian lullaby, yang kita dapatkan sesuatu yang memberikan kenyamanan," kata dr. Lisa.

Perhatikan Hal Ini agar Anak Dapat Manfaat Optimal dari Musik

1. Volume Musik
Ibu rumah tangga dan anak perempuan bernyanyi. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu rumah tangga dan anak perempuan bernyanyi. Foto: PR Image Factory/Shutterstock
Namun, di balik manfaatnya, ada hal penting yang sering luput dari perhatian orang tua, yakni volume dan durasi mendengarkan musik untuk anak.
Ya Moms, Anda tetap perlu memerhatikan cara anak menikmati musik, termasuk soal volume dan durasi mendengarnya. Musik yang terlalu keras justru merusak pendengaran anak.
“Secara normatif memang dia nggak boleh terlalu kencang,” ucap dr. Lisa.
Kemudian, jenis suara dan irama musik juga penting. Musik dengan ritme tertentu bisa lebih menenangkan dan menstimulasi otak anak secara optimal. Salah satu parameter yang direkomendasikan ialah musik dengan melodi pitch 60–80 ketukan per menit dan frekuensi suara antara 5.000–8.000 Hz.
“Kita penginnya ada yang long term periodicity-nya 10 sampai 60 second kalau yang memberikan efek yang baik,” tegasnya.
2. Jenis Musik yang Tepat untuk Anak
Ilustrasi anak mendengarkan musik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mendengarkan musik. Foto: Shutter Stock
Selain itu, dr. Lisa menyebut, Anda bisa mengenalkan musik dengan memperdengarkan jenis atau genre yang membawa efek menenangkan untuk anak.
"Kalau misalnya kita mau bicara yang di usia dua tahun, itu sudah sangat bisa sih. Karena kenyataannya untuk yang les-les musik itu ada yang di usia dua tahun," katanya.
Selain itu, Anda mulai mengajarkan musik ke anak dimulai dari nada dan irama musik, misalnya dengan tepukan atau ketukan. Metode ini bisa diajarkan, bahkan sejak bayi, Moms. Bayi pada dasarnya bisa merespons suara sejak di dalam kandungan atau pada trimester ketiga kehamilan.
"Kan bisa dengan bernyanyi, karena anak itu akan juga merasa tenang, walau mungkin orang tuanya buta nada atau segala macam, itu bukan merupakan alasan untuk tidak mengenalkan musik dari awal," katanya.
3. Durasi Ideal Latihan Musik untuk Anak
Ilustrasi Anak mendengarkan musik. Foto: surachet khamsuk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak mendengarkan musik. Foto: surachet khamsuk/Shutterstock
Musik dapat membuat anak merasa nyaman dan paparan musik klasik bisa membantu perkembangan kognitif anak lebih maksimal. Selain mendengarkan musik, anak juga bisa mendapatkan manfaat dari latihan bermusik. Setidaknya Anda bisa melatih anak untuk latihan bermain alat musik sampai tiga kali dalam seminggu.
"Dilakukan satu sampai tiga kali, setidaknya berada di antara itu. Kemudian per kalinya itu adalah 45 menit, makanya kalau kita lihat les musik itu cenderungnya 30-45 menit," ujar dr. Lisa
Menurut dr. Lisa, musik bukan hanya hiburan. Dalam konteks perkembangan anak, pemilihan musik bisa diibaratkan seperti memberikan obat, perlu ketepatan dalam segala aspek.
"Pemilihan musik seperti halnya pemilihan obat, yang harus tepat pasien, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu. Oleh karena itu tepat jenis musik, tepat frekuensi, dan durasi pemberian musik," tutupnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.