Penjelasan Rem Depan Motor Lebih Efektif Perlambat Laju
kumparanOTO June 30, 2025 07:21 PM
Pemahaman menggunakan rem depan saat berkendara sepeda motor tak jarang menjadi perdebatan. Banyak yang menyebut penggunaan rem depan bisa berbahaya, namun di sisi lain ada yang menganggap rem depan motor punya performa pengereman lebih kuat.
Guna menjawab perdebatan tersebut, Hari Setiawan selaku instruktur keselamatan berkendara sekaligus pemenang Big Bike Class Astra Honda Safety Riding Instructor Competition (AHSRIC) 2025 buka suara terkait hal ini.
”Porsi pengereman untuk motor cc kecil sampai besar itu prinsipnya sama, rem depan lebih banyak daripada belakang. Sebab, rem belakang hanya berfungsi sebagai penyeimbang saja,” ucapnya saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat belum lama ini.
”Kenapa rem depan lebih banyak, karena kalau ada bahaya mendadak, rem depan bisa berfungsi lebih kuat untuk menghentikan putaran roda,” imbuhnya.
Kaitannya sebenarnya dengan distribusi beban saat mengerem. Ketika pengendara mengerem, beban kendaraan berpindah ke depan karena gaya inersia.
Ini membuat roda depan menanggung beban lebih besar, sedangkan roda belakang kehilangan sebagian daya cengkeram. Dengan kata lain roda depan memapu menghasilkan daya pengereman lebih besar secara aman dibanding roda belakang.
Apabila hanya mengandalkan rem belakang, roda bisa terkunci lebih cepat karena beban berkurang di belakang, sehingga motor bisa selip atau tergelincir.
Hari menambahkan, lebih ideal lagi apabila mengaplikasikan pengereman keduanya dengan porsi tekanan berbeda-beda tergantung kondisi permukaan jalan.
“Jadi kalau normal persentasenya itu 70 depan dan 30 belakang. Terkadang tergantung situasinya, kalau situasinya agak basah, kurangi rem depannya menjadi 60:40, atau ketika jalan berpasir bisa 50:50,” jelas Hari.
Memang agak susah ketika angka persentase diaplikasikan, namun setidaknya bisa mengira soal bobot tekanan rem yang diberikan untuk mencegah ban mengalami selip.
Perbesar
Ilustrasi cakram rem pada motor Foto: dok. Istimrea
Lebih lanjut, pemenang AHSRIC 2025 kategori Instructor Sport Class Yosepth Dwiyanto mengimbau pengguna sepeda motor untuk melakukan pengereman menggunakan empat jari dengan alasan keselamatan.
”Menggunakan standar empat jari untuk melakukan pengereman untuk menghindari ada jari manis dan kelingking masih mengikat di grip gas. Sehingga, ketika rem mendadak motor berpotensi tetap melaju atau bahkan nyelonong,” katanya.