5 Polisi Nyambi demi Cukupi Ekonomi: Dagang Sayur, Jadi Pemulung, hingga Jualan Es
Siti Nurjannah Wulandari July 01, 2025 11:32 AM

TRIBUNNEWS.com - Berikut ini lima anggota polisi menyambi demi bisa menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Mulai dari pedagang sayur di Medan, Sumatara Utara; menjadi pemulung karena tolak uang suap; hingga berjualan es dan melayani bantuan konsultasi.

Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini lima polisi yang menyambi pekerjaan lain untuk menambah ekonomi:

1. Polisi sayur asal Medan

POLISI JUALAN SAYUR - Aipda Wahyu Mulyawan, seorang polisi asal Kota Medan, Sumut, menyambi berjualan sayur sejak 2017.
POLISI JUALAN SAYUR - Aipda Wahyu Mulyawan, seorang polisi asal Kota Medan, Sumut, menyambi berjualan sayur sejak 2017. (TribunMedan.com/Riski Cahyadi)

Sosok Aipda Wahyu Mulyawan, asal Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), menjadi perbincangan pada 2017, karena ternyata menyambi berjualan sayur, meski berprofesi sebagai polisi.

Pekerjaan berjualan sayur sudah dilakoni Wahyu sejak 2014, yang berawal dari kegelisahannya melihat harga sayur milik petani dihargai murah oleh pedagang.

Ia bahkan rela menggadaikan rumahnya untuk memulai usaha berjualan sayur demi meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kenapa saya terjun jualan ini (sayur)? Karena saya tidak tega dengan para petani," katanya saat wawancara bersama Tribun-Medan.com, pada 2 Januari 2017.

"Modal awal saya ini dari menggadaikan rumah," imbuhnya.

Wahyu diketahui membeli sayur-sayuran dari para petani dan membantu mereka menjual produknya dengan harga sesuai standar pasar.

Ia juga membantu memasarkan sayur-sayur hasil para petani ke berbagai pasar di Kota Medan.

Dari hasilnya berjualan sayur, di tahun 2017 kala itu, Wahyu yang masih berpangkat Bripka memperoleh omset hingga Rp28 juta per bulan.

Keuntungannya dari berjualan sayur itu kemudian dibagi Wahyu untuk bersedekah juga.

"Penghasilan kami setiap bulan ini kami bagi dua. Setengah buat saya dan setengah lagi dengan perkumpulan pedagang Kamtibmas."

"Kemudian bagian saya, setengahnya saya sumbangkan ke Zakat. Ada juga penghasilan kami pada hari Jumat itu kami sumbangkan ke masjid-masjid," jelasnya.

Atas dedikasinya tersebut, Wahyu mendapat penghargaan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) terbaik se-Polda Sumut dari Rycko Amelzy Daniel yang kala itu menjabat sebagai Kapolda Sumut.

2. Tolak uang suap, pilih memulung

PILIH JADI PEMULUNG - Bripka (Purn) Seladi memilah sampah di gudang sampang miliknya di dekat kediamannya di Gadang, Kota Malang, Senin (9/12/2024).
PILIH JADI PEMULUNG - Bripka (Purn) Seladi memilah sampah di gudang sampang miliknya di dekat kediamannya di Gadang, Kota Malang, Senin (9/12/2024). (TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO)

Kisah inspiratif lainnya datang dari Bripka (Purn) Seladi, pensiunan polisi asal Kota Malang, Jawa Timur.

Selama berprofesi sebagai polisi, Seladi juga menyambi menjadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dikutip dari Tri Brata News Jatim, Seladi merupakan pensiunan polisi Polres Malang Kota yang pernah bertugas di bagian pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) selama 16 tahun.

Meskipun unitnya bertugas merupakan "lahan basah" untuk mendapat uang tambahan, Seladi memilih menjalankan hidup sederhana dan bermartabat.

Hanya sekadar pemberian kopi dari pemohon SIM pun ia tolak.

Ia memilih memulung mencari sampah bekas yang bisa dijual, menggunakan sepeda onthel-nya.

"Saya tidak pernah merasa rendah diri, meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal dan saya ikhlas melakukannya," kata Seladi pada Desember 2024.

"Kalau ada yang mencoba memberi sesuatu, saya suruh anak saya untuk mengembalikan."

"Saya tidak mau uang itu karena hidup saya harus bersih," imbuh dia.

Kini, Seladi mendirikan gudang sampah di dekat kediamannya di Gadang, Kota Malang.

3. Bantu orang tua jual mi caluk

BANTU ORANG TUA - Bripka Antoni Wahyudi, ditemani isterinya menjual mi caluk di pusat pasar Keude Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (4/3/2025).
BANTU ORANG TUA - Bripka Antoni Wahyudi, ditemani isterinya menjual mi caluk di pusat pasar Keude Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (4/3/2025). (SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR)

Sosok Bripka Antoni Wahyudi menjadi sorotan saat bulan Ramadan 2025 lalu, karena membantu orang tuanya berjualan mi caluk di pusat Pasar Keude Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Aceh.

Sore hari selepas bekerja sebagai polisi, Antoni masih mengenakan seragam lengkap, langsung menuju lapak milik orang tuanya.

Di sanalah ia membantu sang ibu, Rahmawati, berjualan mi caluk.

Kepada Serambinews, Antoni mengaku sudah membantu orang tuanya berjualan mi caluk sejak SD.

Rutinitas itu masih ia lakoni bahkan setelah bertugas di Bagian SDM Polres Pidie.

"Saya membantu orang tua menjual mi caluk, saya lakoni sejak kelas enam SD."

"Saat menjadi polisi yang sekarang bertugas di Bag SDM Polres Pidie, saya masih menjual mi caluk," ungkapnya, Selasa (4/3/2025).

"Makanya, saat menjadi polisi saya masih menekuni menjual mi caluk untuk membantu orang tua saya," lanjutnya.

4. Buka kedai es, jadi tempat curhat

KEDAI ES POLISI: Kasubnit I Dalmas Polres Bangkalan, Aipda Khoirul Anam memanfaatkan waktu istirahat berdinas dengan menyambangi Kedai Babin Ice yang dijaga isterinya, Eka Widiyati di depan Pasar/Kecamatan Socah, Senin (30/6/2025).
KEDAI ES POLISI: Kasubnit I Dalmas Polres Bangkalan, Aipda Khoirul Anam memanfaatkan waktu istirahat berdinas dengan menyambangi Kedai Babin Ice yang dijaga isterinya, Eka Widiyati di depan Pasar/Kecamatan Socah, Senin (30/6/2025). (TribunJatimTimur.com/Ahmad Faisol)

Polisi asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, bernama Aipda Khoirul Anam, membuka kedai es dan berjualan bersama sang istri, di sela-sela profesinya sebagai polisi.

Kedai es yang diberi nama Babin Ice itu buka di depan Pasar Socah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.

Tak hanya berjualan es, Khoirul juga membuka "jasa" curhat atau bantuan, baik itu untuk urusan pribadi maupun administratif.

Layanan "jasa" itu ia berikan secara cuma-cuma alias gratis.

"Barang siapa dia memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusannya di dunia akhirat," kata Khoirul yang saat ini menjabat sebagai Kasubnit I Dalmas Polres Bangkalan, Senin (30/6/2025), dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

"Ada beberapa yang curhat tentang KDRT sambil minum es. Selama masih bisa saya bantu selesaikan di bawah, saya bantu. Tapi kalau berujung pidana, tentu saya proses sesuai prosedur," jelasnya.

Di kedai miliknya, terpasang kertas folio bertuliskan layanan gratis, seperti pengurusan surat kehilangan atau dokumen penting lainnya.

Khoirul juga mencantumkan nomor ponsel pribadinya agar orang-orang yang membutuhkan "jasanya" bisa menghubunginya.

Saat disinggung mengenai dirinya yang berjualan es, Khoirul mengaku tak malu karena merupakan pekerjaan halal.

Menurutnya, selama pekerjaan itu menghasilan rezeki halal dan bisa membantu masyarakat, Khoirul menegaskan ia tak masalah.

"Tidak perlu malu, selama itu menghasilkan rezeki halal dan bermanfaat bagi masyarakat."

"Ibu saya pernah bertanya, apa tidak malu? Saya bilang, Insya Allah tidak malu," pungkasnya.

5. Jualan kerupuk kemplang

JUALAN KERUPUK - Bripka Hadi Wibowo anggota Sat Polairud Polres OKI yang merintis usaha Kerupuk Kemplang di Tegal Binangun Perbatasan wilayah Palembang dan Kabupaten Banyuasin.
JUALAN KERUPUK - Bripka Hadi Wibowo anggota Sat Polairud Polres OKI yang merintis usaha Kerupuk Kemplang di Tegal Binangun Perbatasan wilayah Palembang dan Kabupaten Banyuasin. (Dok. Pribadi via TribunSumsel.com)

Di Sumatra Selatan (Sumsel), polisi air Hadi Wibowo sempat viral pada 2023, karena menyambi berjualan kerupuk kemplang.

Kala itu, Hadi yang berpangkat Bripka dan bertugas di Sat Polairud Polres Ogan Komering Ilir (OKI), berjualan di perbatasan Palembang dan Kabupaten Banyuasin.

Selain untuk menambah penghasilan, Hadi sengaja berjualan kerupuk karena ingin membuka lapangan pekerjaan.

"Harapan saya, bisa bermanfaat untuk orang lain seperti bisa membuka lapangan kerja," kata Bripka Hadi saat diwawancarai di Toko Kemplang Kerupuk Lela, Rabu (2/8/2023), dikutip dari TribunSumsel.com.

Selain berjualan di toko, Hadi juga menjajakan dagangannya secara online lewat media sosial.

"Bagi yang berminat mau order bisa di 081279031052 atau melalui media sosial seperti Tiktok di kemplang_lela_palembang dan Facebook kerupuk&kemplang lela," pungkas dia.

(Pravitri Retno W, Tribun-Medan.com/Royandi Hutasoit, Serambinews.com/Muhammad Nazar, TribunJatim-Timur.com/Ahmad Faisol, TribunSumsel.com/Linda Trisnawati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.