Baru-baru ini, CEO Meta Mark Zuckerberg resmi merekrut Alexandr Wang, pemuda genius usia 28 tahun pakar AI yang mendirikan startup Scale AI. Wang mengumumkan pada karyawan Scale AI akan meninggalkan perusahaan untuk gabung dengan Meta. Meta rela menyunti investasi USD 14,3 miliar atau sekitar Rp 233 triliun ke Scale AI dan memperoleh 49% saham.
"Sebagaimana yang mungkin kalian dengar dalam pemberitaan terakhir, peluang sebesar ini kadang disertai harga. Dalam hal ini, harganya adalah kepergianku. Sungguh merupakan kegembiraan terbesar di hidupku melayani sebagai CEO kalian," tulisnya di memo.
Scale AI adalah perusahaan anotasi data yang berkantor di San Francisco. Mereka menyediakan layanan pelabelan data dan evaluasi model untuk mengembangkan aplikasi AI.
Relasi antara Meta dengan Scale AI sudah berlangsung sejak 2019, saat Meta menyewa jasa perusahaan itu. Di 2024, ketika Scale AI mengumpulkan pendanaan USD 1 miliar, Meta termasuk salah satu investornya.
April 2025, Zuckerberg mulai PDKT dan sering berkomunikasi dengan Wang. Menurut sumber, Zuck mengutarakan keinginan untuk bekerja lebih erat dengan Wang. Sang CEO Meta mengundangnya datang ke rumahnya di Palo Alto dan Lake Tahoe.
Percakapan antara kedua CEO itu terjadi saat Zuckerberg frustrasi dengan performa Meta untuk bersaing dengan OpenAI, Anthropic, dan Google DeepMind. Model AI buatan Meta, yakni Llama, kurang mampu berkompetisi.
Agar bangkit, Zuckerberg turun tangan sendiri mengumpulkan bakat AI terbaik serta jika perlu, akuisisi. Kabarnya, Meta baru-baru ini mengadakan pembicaraan untuk akuisisi perusahaan AI Perplexity serta Safe Superintelligence. Diskusi dengan Scale AI tampaknya terjadi bersamaan dengan banyak pembicaraan Meta lainnya.
Awalnya, Wang menolak permintaan Zuckerberg agar ia bergabung dengan Meta. Menurut sumber, Wang meminta harus ada timbal balik yang sepadan bagi Scale AI. Akhirnya, Meta pun rela mengguyur investasi miliaran dolar pada Scale AI.
Namun, berita Wang pergi dari Scale AI bikin kaget. "Benar-benar mengejutkan. Saya tak pernah memikirkan ide Alex meninggalkan Scale" kata mantan manajer Scale AI.
Setelah kesepakatan diumumkan ke publik, Wang berbicara kepada karyawan Scale AI di San Francisco. Dia mendapat tepuk tangan meriah dan terkadang menangis saat berbicara ke karyawan dan mengenang perjuangannya di Scale AI. Dia memulai perusahaan itu saat masih mahasiswa baru.
Jared Friedman dari Y Combinator, menyebut Wang sukses karena mengumpulkan pegawai terbaik di Scale AI. "Ia membangun tim yang sangat berbakat dan budaya yang intens dengan orang-orang yang mirip dengannya, siswa matematika ilmu komputer luar biasa lainnya," kata Friedman yang dikutip detikINET dari Fortune.