Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bakal menerima suntikan dana jumbo. Bulan Juli ini bakal ada tambahan pendanaan baru untuk Danantara senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 161 triliun (kurs Rp 16.100) dari perbankan luar negeri.
Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Danantara Rosan Roeslani dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Wisma Danantara Indonesia di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senin 30 Juni kemarin.
"Kepercayaan itu sangat-sangat luar biasa dari luar negeri dan kita pun masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan juga pendanaan lain," kata Rosan dikutip dari keterangan resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (1/7/2025).
Setelah diluncurkan Prabowo pada akhir Februari 2025 lalu, Rosan mengatakan Danantara juga sudah berhasil meneken kerja sama investasi bersama dengan beberapa negara.
Kerja sama dilakukan dengan Qatar, Rusia, China, hingga Australia dengan total nilai investasi menembus US$ 7 miliar atau sekitar Rp 112,7 triliun.
Lebih lanjut, Rosan menegaskan Danantara Indonesia saat ini mengelola aset lebih dari US$ 1 miliar dan menaungi 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis. Ini menjadi tanggung jawab besar baginya dan semua pihak dalam Danantara.
"Yang terjadi adalah tanggung jawab yang sangat besar, yang kami berkomitmen penuh, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, untuk menjaga amanah ini sebaik-baiknya," ujar Rosan.