Di Balik Viral 2 Anak Titipkan Ibu ke Panti Jompo, Tak Bisa Bayar Ojol Rp900 Ribu, Rumahnya 4x4 M
Nuryanti July 01, 2025 02:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, viral di media sosial, narasi yang menyebut dua anak kandung membuang ibunya ke Panti Jompo di Jawa Timur.

Nasikah sempat dibawa oleh dua anaknya, Sri Rahayu dan Fitria ke Yayasan Griya Lansia yang berada di Kabupaten Malang.

Kedua anak Nasikah itu mendapat banyak hujatan setelah menitipkan ibunya ke panti jompo.

Dalam tayangan YouTube Purnomo Belajar Baik, anggota polisi Jawa Timur, Sri Rahayu dan Fitria menjelaskan alasan mereka menitipkan ibunya ke panti jompo.

Ternyata, kakak beradik itu hidup dalam ekonomi yang serba pas-pasan.

Sri Rahayu yang merupakan anak pertama sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di sebuah perumahan.

Sementara Fitria, anak kedua Nasikah, bekerja sebagai buruh pabrik dan serabutan.

Selama sekira dua tahun, Nasikah tinggal bersama Fitria, setelah anak laki-lakinya meninggal dunia.

Sementara belum lama ini, Nasikah hidup bersama anak pertamanya, Sri Rahayu di Kecamatan Sukolilo, Surabaya.

Sri Rahayu dan Fitria mengaku, tak ada niat untuk membuang ibu kandung mereka, seperti narasi dalam video yang viral.

Akibat narasi itu, keduanya mendapat banyak hujatan. Kakak beradik itu pun akhirnya memutuskan kembali menjemput sang ibu.

"Habis mengantar viral video, saya lihat itu '2 anak kandung membuang ibu' loh kok saya buang, padahal kan saya ke sana menitip, langsung saya jemput aja," kata Sri Rahayu, dikutip Tribunnews.com, Selasa (1/7/2025).

Sebenarnya, mereka menitipkan Nasikah ke panti jompo dengan tujuan agar ibunya ada yang menjaga dan merawat.

Sebab, Sri Rahayu dan Fitria bekerja, sehingga Nasikah tak ada yang menjaga.

"Menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga. Saya kan kerja, kalau saya kerja ibu sering ngesot ke jalan raya, minta keluar," ungkap Fitria.

Disi lain, rumah yang ditinggali Nasikah bersama Sri Rahayu hanya berukuran 4x4.

Setelah viral, Fitria bahkan harus berutang kepada ojek online Rp900 ribu.

Ia tak punya uang untuk membayar ongkos ojek online saat mengantar dan menjemput lagi ibunya dari Yayasan Griya Lansia.

"Saya datang dari Malang pulang ke sini sudah jam setengah 1 malam, pulang-pergi (PP)."

"Itu pun saya bayar pakai Grab bayar secara pribadi, bukan karena dijemput bukan karena apa-apa."

"Belum (dibayar) saya cari utangan buat bayar ini," ungkap Fitria

Mendengar hal itu, Ipda Purnomo berjanji akan melunasi utang Fitria tersebut.

"Kemarin tunggakan Grab berapa?" tanya Ipda Purnomo.

"Berangkat dari sini, nitipkan ibu itu Rp250 ribu, terus balik lagi jemput itu kena Rp900 ribu," ujar Fitria.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya, kisah Nasikah itu diunggah di akun TikTok @gl.husnulkhatimah. 

Dalam video itu, tampak Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra menyambut kedatangan Nasikah.

Arief Camra menuliskan keterangan dalam video itu yang berbunyi, "Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Sidoarjo, Jumat, 27 Juni 2025".

Ia menjelaskan, Nasikah diantar oleh dua anak kandungnya sendiri ke yayasan tersebut.

Bahkan, dalam perjanjiannya, saat Nasikah meninggal, dua anaknya itu tak perlu dikabari.

Sebenarnya, yayasan tersebut hanya menerima lansia yang tidak memiliki anak dan keluarga.

Akan tetapi, kedua anak Nasikah bersikeras tak ingin merawat ibu yang telah membesarkannya itu.

"Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft," tandasnya.

(Nanda Lusiana)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.