TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Warga di wilayah Songgon tengah dilanda krisis air bersih pasca luapan sungai Badeng hingga memutus akses air. Guna memenuhi kebutuhan tersebut Pemkab Banyuwangi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus menyalurkan (dropping) air bersih untuk konsumsi.
“Jadi begitu ada luapan air di Sungai Badeng, beberapa pipa akses air bersih terputus, akhirnya setelah didata masyarakat membutuhkan air bersih,” kata Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, Selasa (1/7/2025).
Sejak peristiwa terjadi pada, Sabtu (28/7/2025), Danang menjelaskan, pihaknya telah memasok air bersih untuk masyarakat khususnya di wilayah Songgon, yang menerima dampak kurangnya air bersih. Adapun air disalurkan menggunakan truk tangki air berkapasitas 5.000 liter.
“Sejak Sabtu kita sudah droping air rata-rata 6 rit per hari sampai hari ini, Selasa (1/7/2025),” jelasnya.
Adapun sampai saat ini droping air dilakukan di sejumlah desa diantaranya seperti Desa Sragi, Sumberarum, dan Songgon.
Danang menerangkan, droping air bersih tersebut akan terus dilakukan sampai perbaikan pipa akses air bersih selesai. Hingga kini petugas dari BPBD dan dinas terkait juga telah melakukan pembersihan material dan endapan di aliran sungai tersebut. Tak hanya itu pihaknya juga telah melakukan inventaris dan lakukan perbaikan dampak luapan.
“Kita akan terus droping air sampai perbaikan pipa rusak selesai,” terangnya.
Selain pipa air putus, Pemkab Banyuwangi juga melakukan perbaikan-perbaikan infrastruktur. Seperti dua jembatan rusak, yaitu jembatan penghubung Desa Sumberbulu dan Desa Songgon yang pondasinya ambrol. Serta jembatan kecil penghubung wilayah Dusun Krajan dan Dusun Gumuk Candi, Desa/Kecamatan Songgon yang rusak. (*)