Netanyahu Resmi Umumkan Kunjungan ke AS Minggu Depan, Temui Trump Bahas Iran
Tiara Shelavie July 01, 2025 10:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (1/7/2025) mengonfirmasi bahwa dirinya akan mengunjungi Washington, Amerika Serikat pada minggu depan.

Netanyahu mengatakan tujuannya ke AS adalah untuk menggelar serangkaian pertemuan penting dengan pejabat tinggi AS, termasuk presiden Donald Trump.

"Saya diperkirakan akan berangkat minggu depan untuk menghadiri sejumlah pertemuan di Amerika Serikat, termasuk dengan Presiden Donald Trump," surat kabar Yedioth Ahronoth mengutip pernyataan Netanyahu dalam sebuah rapat kabinet.

Netanyahu menyebut kunjungan ini sebagai kelanjutan dari apa yang ia sebut sebagai “kemenangan besar” Israel dalam Operasi Rising Lion, yakni serangan udara terhadap Iran yang berlangsung selama 12 hari sebelum gencatan senjata dimulai pada 24 Juni.

“Memanfaatkan keberhasilan tidak kalah pentingnya dengan meraih keberhasilan itu sendiri,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Meskipun Netanyahu telah mengonfirmasi rencana kunjungan tersebut, Gedung Putih belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kunjungan tersebut.

Namun, pejabat Gedung Putih sebelumnya menyatakan kepada The Times of Israel bahwa Netanyahu akan mendarat di Washington pada 7 Juli.

Kunjungan ini akan menjadi kali ketiga Netanyahu bertemu dengan Presiden Trump sejak pemimpin Partai Republik itu kembali menjabat pada Januari 2025.

Akan Bahas Gaza, Iran dan Suriah

Agenda utama pertemuan Netanyahu dengan Trump diperkirakan akan mencakup isu-isu strategis kawasan.

Termasuk masa depan perang di Gaza, ketegangan dengan Iran serta situasi di Suriah.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Presiden Trump ingin menekan Israel agar menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang akan mengakhiri konflik di Gaza dan membawa pulang sekitar 50 sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, telah lebih dahulu berada di Washington untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat AS dan mencoba memperkuat tekanan terhadap Qatar agar Hamas memberikan lebih banyak konsesi dalam perundingan.

“Qatar adalah kuncinya. Kami berharap akan ada terobosan segera. Itu tergantung pada Hamas,” ujar seorang pejabat di kantor Netanyahu.

Perdebatan di Pertemuan Netanyahu dan Para Menteri Israel

Sebelumnya, Netanyahu pada Senin (30/6/2025) malam juga mengadakan pertemuan dengan para menteri dan pembantu utamanya untuk membahas proses negosiasi gencatan senjata dengan Hamas.

Namun hingga kini, belum tercapai konsensus di internal pemerintahan Israel terkait arah kebijakan ke depan.

Sumber dari salah satu menteri menyebutkan bahwa pemerintah masih berselisih paham terkait apakah akan mengakhiri perang secara permanen atau hanya menghentikannya sementara.

Trump sendiri secara terbuka telah mendesak Israel agar menyetujui gencatan senjata.

“Buat kesepakatan di Gaza, bawa kembali sandera," kata Trump usai dimulainya gencatan senjata Israel-Iran pada 24 Juni lalu.

Konflik Palestina vs Israel

konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 ini telah menelan korban jiwa dalam jumlah besar.

Di mana serangan Israel telah menewaskan 56.500 warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 131.848 orang.

Konflik Iran vs Israel

Konflik antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran yang menewaskan sedikitnya 935 orang dan melukai lebih dari 5.300 lainnya.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke wilayah Israel, menewaskan 29 orang dan melukai ribuan lainnya.

Konflik diperparah dengan serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan milik Iran.

Konflik tersebut akhirnya mereda berkat gencatan senjata yang disponsori AS dan mulai berlaku pada 24 Juni.

(Farra)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.