Iran Tuding Tetangganya Bantu Israel, Azerbaijan Izinkan Jet IAF Melintas Buat Bombardir Teheran
Hasiolan Eko P Gultom July 02, 2025 01:31 AM

Iran Tuding Tetangganya Bantu Israel, Azerbaijan Izinkan IAF Pakai Wilayah Udaranya Buat Bombardir Teheran  

TRIBUNNEWS.COM — Ketegangan dilaporkan meningkat antara dua negara bertetangga, Iran dan Azerbaijan.

Peningkatan ketegangan ini menyusul tuduhan Iran kalau tetangganya tersebut mengizinkan jet tempur Israel (Israel Air Forces/IAF) menggunakan wilayah udaranya untuk mengebom Iran dalam perang 12 hari baru-baru ini.

"Pemerintah Iran secara resmi meminta Azerbaijan untuk menyelidiki tuduhan kalau Israel menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Iran pada saat hubungan diplomatik antara kedua negara sedang dalam kondisi yang sangat tegang," tulis laporan situs militer dan pertahanan, DSA, dikutip Selasa (1/7/2025).

Sumber-sumber di Iran mengklaim, jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Azerbaijan, terutama di Laut Kaspia, untuk melakukan serangan udara presisi di Teheran dan beberapa wilayah lainnya.

"Serangan udara jauh di dalam wilayah Iran diyakini "difasilitasi" melalui hubungan diplomatik dan militer yang erat antara Azerbaijan dan Israel," tulis laporan itu.

Menurut laporan dari pihak Iran, serangan udara Israel terhadap Teheran dan Karaj diduga diluncurkan melalui wilayah udara di atas Laut Kaspia — koridor wilayah udara yang hanya boleh digunakan oleh Azerbaijan karena Iran menganggap Armenia, Rusia, dan Turkmenistan sebagai sekutu regional.

"Serangan Israel terhadap Tabriz dikatakan menggunakan wilayah udara Irak, sementara serangan terhadap Kermanshah dan Isfahan juga dilancarkan Israel dari Irak setelah sistem pertahanan udara Iran di wilayah tersebut dihancurkan," tambah laporan tersebut.
 
Walaupun Azerbaijan secara keras membantah mengizinkan wilayah udaranya digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Iran atau negara lain, pejabat Iran secara terbuka merujuk pada laporan media yang diduga menunjukkan adanya kerja sama semacam itu.
 
Namun, para pejabat Iran tidak membuat tuduhan langsung, tetapi malah menekankan perlunya klarifikasi dan transparansi mengenai masalah ini.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengangkat masalah tersebut dalam percakapan dengan mitranya dari Azerbaijan, Ilham Aliyev, untuk menandakan keprihatinan Teheran atas dugaan pelanggaran wilayah udara.

Serang Langsung Khamenei

Duta Besar Iran untuk Armenia juga mengkritik kepemimpinan Baku, yang memicu gelombang reaksi keras di media Azerbaijan, termasuk serangan pribadi terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh portal berita Azerbaijan Caliber, penulisnya mengklaim bahwa “musuh utama Iran bukanlah individu tertentu atau perwakilan diplomatik, melainkan Pemimpin Tertinggi, Ali Khamenei sendiri.”

Artikel tersebut juga menuduh Khamenei sebagai dalang di balik kebijakan "permusuhan dan subversif" yang telah berlangsung lama terhadap Azerbaijan dan mengklaim bahwa setiap provokasi dan kebocoran informasi sensitif dapat ditelusuri kembali ke kantor pemimpin Iran.

"Ini bukan insiden yang terisolasi (berdiri sendiri)," kata artikel itu.

“Ini adalah sebuah ideologi — dan arsiteknya adalah Ali Khamenei.”

Beberapa hari yang lalu, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan membantah tuduhan yang dibuat oleh Duta Besar Iran untuk Armenia, Mehdi Sobhani, bahwa Baku mengizinkan wilayahnya digunakan oleh Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan Aykhan Hajizada menggambarkan pernyataan Sobhani sebagai 'provokasi terbuka'.

"Azerbaijan dengan tegas membantah tuduhan bahwa wilayah udaranya atau wilayahnya telah digunakan oleh negara mana pun untuk melakukan operasi militer terhadap negara tetangganya [Iran] atau negara lain mana pun. Tuduhan tersebut tidak berdasar dan sama sekali tidak memiliki bukti kuat," katanya.

"Kami berharap Iran dapat mencegah langkah-langkah seperti itu (pernyataan duta besarnya) yang tidak sejalan dengan semangat hubungan bilateral, dan mengambil tindakan yang tepat terhadap pandangan yang diungkapkan oleh Duta Besar, yang sering kali menunjukkan sikap pro-Armenia daripada mewakili negaranya sendiri."

Pada tanggal 27 Juni, duta besar Iran untuk Azerbaijan mengatakan, "Kami telah menerima informasi bahwa sejumlah kecil  pesawat nirawak (Israel) telah memasuki wilayah Iran dari wilayah negara-negara tetangga. Oleh karena itu, dalam percakapan telepon antara Presiden Iran dan Presiden Azerbaijan, presiden kami meminta Aliyev untuk melakukan penyelidikan serius terhadap masalah ini. Kami akan menunggu hasil penyelidikan."

"Bukan tidak mungkin musuh kita, [Israel], telah menggunakan wilayah negara tetangga kita. Azerbaijan telah memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayahnya digunakan untuk menyerang Iran."
 
"Namun, kita semua tahu [Israel]: mereka tidak mengikuti aturan apa pun, mereka tidak menghormati hukum. Jadi, masih ada kemungkinan mereka akan mengambil keuntungan pada saat itu."

SERANG IRAN - Jet tempur F-15 Israel yang digunakan saat menyerang Iran dalam perang 12 hari pada Juni 2025. Iran menuding negara tetangga mereka, Azerbaijan membantu Israel dengan memberikan ruang wilayah udara jet-jet Israel untuk melintas saat melakukan pengeboman.

Hubungan Dekat Israel-Azerbaijan 

Hubungan dekat Azerbaijan dengan Israel bukan lagi rahasia umum.

Bersama Kazakhstan, Baku memasok lebih dari 60 persen kebutuhan minyak Tel Aviv — angka yang terus meningkat setelah kampanye militer brutal Israel di Gaza dan Lebanon sejak 7 Oktober 2023.
 
Sebagai balasannya, Israel memasok Azerbaijan dengan senjata canggih yang memainkan peran kunci dalam keberhasilan Baku mengalahkan Armenia dalam perang di Nagorno-Karabakh pada tahun 2020 dan 2023.

Antara tahun 2016 dan 2021, hampir 69 persen impor senjata Azerbaijan berasal dari Israel, fakta yang dibuktikan dengan hampir 100 penerbangan senjata Israel yang mendarat di Baku selama periode tersebut.

Selain itu, Azerbaijan juga memainkan peran kunci dalam strategi Israel yang lebih besar untuk "bergerak lebih dekat ke Iran," yang bertujuan untuk mengepung Teheran dengan memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangganya.

Pemerintah Iran juga berulang kali menuduh tetangga utara mereka berfungsi sebagai pangkalan terdepan untuk operasi pengintaian dan sabotase militer Israel yang menargetkan ibu kota Iran, Teheran.
  
Menurut media Israel, Azerbaijan bukan hanya sekadar teman atau sekutu “biasa”; sebaliknya, Azerbaijan dianggap sebagai sekutu terpenting negara Yahudi tersebut di Timur Tengah dan sekutu terpenting kedua secara keseluruhan.

Surat kabar Israel, Haaretz, menyatakan bahwa: “Azerbaijan telah mengizinkan Mossad [badan intelijen Israel] untuk mendirikan cabang depan [di Azerbaijan] untuk memantau perkembangan di Iran, tetangga Azerbaijan di selatan, dan bahkan telah menyediakan lapangan udara untuk membantu Israel jika negara itu memutuskan untuk menyerang situs nuklir Iran.

Sebuah laporan dua tahun lalu menyatakan bahwa agen Mossad yang mencuri arsip nuklir Iran menyelundupkannya ke Israel melalui Azerbaijan.

Berdasarkan data terbuka, hampir 69 persen pembelian senjata Azerbaijan antara tahun 2016 dan 2021 berasal dari Israel, menjadikan negara tersebut salah satu pelanggan utama industri pertahanan Tel Aviv.

Di antara sistem persenjataan paling menonjol yang diperoleh Azerbaijan dari Tel Aviv adalah sistem pertahanan udara Barak-8 atau Barak MX buatan Israel yang mampu melawan ancaman rudal jarak menengah dan  pesawat serang tak berawak.

Selain itu, Azerbaijan juga dikenal sebagai salah satu pengguna awal drone "kamikaze" Harop buatan Israel, yang digunakan secara luas selama Perang Nagorno-Karabakh 2020 untuk menghancurkan target-target Armenia secara tepat.
 
Drone mata-mata seperti Hermes 450, Heron, Searcher dan Orbiter-2M memungkinkan Baku untuk melaksanakan operasi intelijen jarak jauh secara lebih efektif.

Di segmen peluncur roket, militer Azerbaijan menggunakan peluncur LAR-160 dan sistem PULS buatan Israel untuk meningkatkan kemampuan serangan darat dengan jarak tembak yang lebih jauh dan akurasi yang tinggi.

Menurut laporan resmi Azerbaijan, Israel telah menjual berbagai sistem persenjataan canggih ke Baku, termasuk rudal balistik, sistem pertahanan udara dan peperangan elektronik, pesawat tanpa awak kamikaze, dan masih banyak lagi.

 

(oln/dsa/*)
 
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.