TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Truk boks pengangkut bahan plastik tersesat hingga terjebak selama tiga hari di hutan jati Dukuh Trembes, Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Peristiwa berawal saat truk berwarna putih tersebut berangkat dari Surabaya menuju Kecamatan Kunduran Blora.
Kemudian sopir pun mengikuti arah yang ditunjukan Google Maps pada Sabtu (28/6/2025).
Pada pukul 10.00 WIB sopir truk boks sadar bila dirinya sudah salah jalan.
Saat sopir hendak putar balik, ban truk boks malah terjebak di tanah yang lembek.
Lokasi truk boks tersesat itu berada di perbatasan Dukuh Trembes, Desa Doplang, Kecamatan Jati dengan Dukuh Nglencong, Kecamatan Kunduran.
"Truk boks itu dari Surabaya mau ke Kunduran. Lah saat buka GPS itu jalannya diarahkan ke situ."
"Karena jalannya sempit, sopir merasa bahwa jalan tersebut sudah tidak umum, sehingga memutuskan balik kanan."
"Mau mundur balik kanan malah kepetel (terjebak) di situ," jelas Kapolsek Jati, AKP Sugiman kepada Tribunjateng, Selasa (1/7/2025).
Lebih lanjut, AKP Sugiman, mengatakan, jarak dari jalan utama ke lokasi truk boks tersesat sekitar 20 meter sampai 50 meter.
Lokasinya tidak terlalu jauh dari permukiman, hanya saja kiri dan kanan jalan dikelilingi pohon jati.
"Itu kan ada dua truk, yang satu putar balik lolos, sementara truk boks yang satunya terjebak karena kondisi tanahnya kurang keras," ujarnya.
AKP Sugiman menegaskan bahwa kejadian truk boks tersesat tersebut tidak ada kaitannya dengan hal mistis hutan setempat.
Murni salah jalan karena Google Maps.
"Truk boks nyasar ini, tidak ada kaitannya sama bangsa lelembut, atau mistis lo ya. Ini hanya karena sopirnya mengikuti Google Maps, malah salah jalan," ucapnya.
Truk Berhasil Dievakuasi Setelah Gelar Doa Bersama
Setelah terjebak selama tiga hari truk boks itu berhasil dievakuasi pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
"Sudah bisa dievakuasi tadi jam 13.30 WIB," katanya.
Lebih lanjut, AKP Sugiman, menyampaikan proses evakuasi dilakukan secara manual, ditarik oleh warga setempat secara bergotong-royong.
Menariknya, sebelum dilakukan penarikan truk boks, terlebih dahulu warga setempat menggelar doa bersama, agar diberi kelancaran.
"Sebelum menarik truk, disyarati sebagaimana orang Jawa, apalagi bulan Suro. Jadi tadi bancaan ambeng Ingkung dulu di lokasi truk boks kepetel (terjebak), dan Alhamdulillah lancar proses evakuasi truk boks tersebut," jelasnya.