CPO Salah Satu Penyumbang Kinerja Ekspor Terbesar RI, Ini Datanya
kumparanBISNIS July 02, 2025 05:40 AM
Kinerja ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia masih menunjukkan kontribusi signifikan terhadap neraca perdagangan hingga Mei 2025.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, memaparkan sepanjang Januari-Mei 2025, nilai ekspor CPO mencapai USD 8,90 miliar atau sekitar Rp 144,1 triliun (kurs Rp 16.199) dengan volume sebesar 8,30 juta ton.
“Negara tujuan utama ekspor CPO Januari hingga Mei 2025 adalah Pakistan, India dan Tiongkok,” kata Pudji saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (1/7).
Jika dilihat secara bulanan, pada Mei 2025 nilai ekspor CPO tercatat USD 1,85 miliar. Nilai tersebut naik signifikan, yakni 61,50 persen secara bulanan (month-to-month).
Tren ekspor CPO dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada 2020, nilai ekspor CPO tercatat sebesar USD 17,36 miliar dengan volume 25,94 juta ton. Tahun berikutnya, pada 2021, nilai ekspor naik signifikan menjadi USD 26,76 miliar, meskipun volume sedikit turun menjadi 25,62 juta ton.
Pada 2022, nilai ekspor CPO kembali meningkat menjadi USD 27,74 miliar, tetapi volume mengalami penurunan menjadi 24,99 juta ton. Memasuki 2023, nilai ekspor menurun ke USD 22,69 miliar meskipun volume naik menjadi 26,13 juta ton.
Sementara itu, pada 2024, nilai ekspor CPO tercatat USD 20,05 miliar dengan volume turun menjadi 21,64 juta ton. Kondisi ini mencerminkan dinamika pasar internasional, termasuk kebijakan negara importir dan fluktuasi harga komoditas global.
Kinerja ekspor CPO hingga Mei 2025 yang sudah mencapai USD 8,90 miliar dengan tujuan utama, yakni Pakistan, India, dan China.

Neraca Perdagangan Surplus 61 Bulan Berturut-turut

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 kembali mencatat surplus. Sepanjang Mei, neraca perdagangan surplus USD 4,30 miliar.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun lalu. Berdasarkan catatan, Indonesia telah mengalami surplus neraca perdagangan selama 61 bulan berturut-turut sejak April 2020.
"Pada Mei 2025 neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sebesar USD 4,30 miliar," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini di Kantor Pusat BPS, Selasa (1/7).
Pudji menjelaskan nilai ekspor Indonesia pada periode Mei tercatat senilai USD 24,61 miliar atau naik 9,68 persen dibandingkan Mei 2024.
Nilai ekspor nonmigas pada Mei 2025 mencapai USD 23,50 miliar, naik 11,80 persen dibanding Mei 2024 yang senilai USD 21,02 miliar. Sementara nilai ekspor migas selama Mei 2025 tercatat USD 1,1 miliar, turun 21,71 persen dibandingkan Mei 2024 yang tercatat USD 1,42 miliar.
Secara kumulatif, total nilai ekspor sepanjang Januari-Mei 2025 mengalami peningkatan sebesar 6,98 persen secara tahunan. Pada Januari-Mei 2025, total ekspor tercatat sebesar USD 111,98 miliar, sementara pada Januari-Mei 2024 tercatat USD 104,67 miliar.
“Total nilai ekspor sepanjang Januari-Mei 2025 mengalami peningkatan sebesar 6,98 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh industri pengolahan sebesar 12 persen,” kata dia.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.