Kopi hitam merupakan minuman yang menjadi salah satu pilihan banyak orang sebelum memulai kegiatan. Ternyata, kebiasaan ini dapat membantu seseorang panjang umur.
Menurut sebuah studi baru, mereka menemukan bahwa orang yang minum kopi cenderung hidup lebih lama. Tetapi, ini hanya berlaku pada orang-orang yang minum kopi dengan sedikit atau tanpa gula dan lemak jenuh.
Ternyata, keterkaitan kopi dengan mengurangi kematian dini sudah ada sejak lama. Tim studi yang dipimpin oleh para peneliti dari Tufts University, ingin melihat secara khusus apakah yang ditambahkan di dalam kopi dapat memberikan perbedaan.
"Hanya sedikit studi yang meneliti bagaimana aditif kopi dapat mempengaruhi hubungan antara konsumsi kopi dan risiko kematian. Dan studi kami adalah yang pertama yang mengukur berapa banyak pemanis dan lemak jenuh yang ditambahkan," jelas ahli epidemiologi Bingjie Zhou dari Tufts University, dikutip dari Science Alert, Selasa (1/7/2025).
Tim tersebut menganalisis statistik dari 46.332 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) yang berusia 20 tahun atau lebih, yang tercatat dalam survei kesehatan pemerintah, selama rata-rata 9-11 tahun. Selama kurun waktu tersebut, 7.074 orang meninggal, yang kematiannya kemudian dibandingkan dengan kopi yang dikonsumsi.
Menurut temuan para peneliti, orang yang rutin minum kopi menunjukkan risiko kematian karena sebab apapun yang jauh lebih rendah. Tetapi, saat lebih dari sedikit gula dan lemak jenuh (seperti yang ditemukan dalam susu murni atau krim) ditambahkan ke dalam campuran kopi, signifikansi statistik tersebut hilang.
Secara keseluruhan, konsumsi kopi hitam atau kopi dengan kandungan gula dan lemak yang sangat rendah dikaitkan dengan penurunan 14 persen kemungkinan kematian dini. Hal ini dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi sama sekali.
Menurut para ahli, konsumsi kopi antara dua atau tiga cangkir per hari cukup untuk memberikan manfaat tersebut.
Meskipun para peneliti memperhitungkan variabel yang mungkin mempengaruhi tingkat kematian, termasuk tingkat olahraga, asupan alkohol, usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan, penelitian tersebut tidak cukup menyeluruh untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat secara langsung.
Mereka berpikir mungkin masih ada variabel yang tidak diketahui dapat mempengaruhi konsumsi kopi dan kematian akibat sebab apapun. Semua hasil penelitian ini dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition.
Namun, data di sini menunjukkan hubungan yang kuat, dan sesuai dengan penelitian sebelumnya tentang manfaat kesehatan kopi. Studi ini menunjukkan bahwa kafein mendorong manfaat tersebut, karena peminum kopi tanpa kafein tidak melihat perbedaan dalam tingkat kematian, dan bahwa gula, susu, dan krim dapat mengencerkan efek positifnya.
"Manfaat kesehatan kopi mungkin disebabkan oleh senyawa bioaktifnya. Tetapi, hasil kami menunjukkan bahwa penambahan gula dan lemak jenuh dapat mengurangi kemungkinan kematian dini," terang Fang Fang Zhang dari Tufts University.
Sampai saat ini, masih banyak yang perlu diteliti, terutama bagaimana berbagai komponen kopi dapat melindungi dari kematian dini. Kemungkinan ada banyak faktor yang terlibat, termasuk kapan waktu minum kopi, seperti yang ditunjukkan pada studi-studi sebelumnya.
"Kopi termasuk minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, dan dengan hampir setengah dari orang dewasa Amerika melaporkan minum setidaknya satu cangkir per hari, penting bagi kita untuk mengetahui apa artinya bagi kesehatan," beber Zhang.