BANJARMASINPOST.CO.ID- Tepat 1 Juli 2025 diperingati HUT ke-79 Bhayangkara. Selamat dan semoga polisi di negeri ini makin presisi.
Apa itu presisi? Banyak yang masih mempertanyakan presisi yang digadang-gadang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Presisi” dalam bahasa Indonesia merujuk pada ketepatan, ketelitian, atau keakuratan dalam suatu pengukuran atau tindakan.
Dalam konteks pengukuran, presisi mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran yang berulang kali dilakukan dalam kondisi yang sama, dan seberapa dekat hasil tersebut satu sama lain.
Presisi juga bisa berarti kemampuan suatu alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
Selain itu, “Presisi” juga merupakan akronim dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan dalam konteks transformasi Polri. Dalam hal ini, presisi merupakan visi dari Kapolri untuk membangun Polri yang lebih baik.
Semakin matangnya Polri dimana kini sudah berusia 79 tahun, tentunya pembenahan terus dilakukan. Namun presisi Polri harus menjadi bukti bukan sekadar janji. Masih banyak ditemui di negeri ini ulah oknum anggota Polri mencoreng korps berbaju cokelat ini.
Masih segar dalam ingatan kasus Bripka HP, seorang oknum anggota polisi Polrestabes Surabaya akhirnya ditahan setelah sebelumnya diberitakan melakukan pemerasan kepada 2 orang mahasiswa.
Di Kalimantan Selatan pun kerap masih ada didapati ulah oknum memberi malu kesatuan polri. Masih di tahun 2025, seorang oknum anggota Polsek Limpasu, Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu sungai Tengah berpangkat Brigadir berinsial MD, dikabarkan ditangkap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Polda Kalsel, Selasa (29/4/2025) sekitar pukul 11.48 Wita.
Menurut sumber tersebut, keterlibatan MD setelah pihak BNN Kalsel melakukan penyidikan terhadap salah satu tersangka kasus sabu yang terlebih dahulu tertangkap di Banjarmasin yang mengakui bekerjasama dengan MD. Dari sanalah akhirnya BNNP Kalsel dan anggota Polda Kalsel melakukan penangkapan terhadap MD.
Ibarat jeruk makan jeruk. MD sempat dilarikan ke IGD rumah sakit H Damanhuri Barabai karena mengalami luka tembak. Namun karena parahnya luka yang dia derita, MD kemudian dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Banjarmasin.
Wajar hendaknya pesan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rusyanto Yudha pada upacara HUT Bhayangkara ke-79, Selasa (1/7/2025) menjadi perhatian serius. Dalam amanatnya, Kapolda berpesan seluruh anggota jajaran Polda Kalsel agar memegang teguh integritas, disiplin dan loyalitas dalam menjalankan tugas.
Kemudian anggotanya juga diminta meningkatan profesionalime dan kemampuan menghadapi tantangan tugas. Serta memperkuat sinergi dengan Pemda dan lapisan masyarakat.
Kapolda menyebut, tema HUT Bhyangkara ke-79 yaitu Polri untuk Masyarakat bukan sekadar slogan, akan tetapi merupakan bentuk wujud pelayanan dan profesionalisme yang dilakukan Polri.
Selamat HUT bagi Polri. Semoga semakin bertambah usia makin dewasa bertindak dan terus dicintai masyarakat. Tak ada gading yang tak retak. Namun tentunya Polri tak ingin pula gading yang retak akhirnya patah hingga remuk.(*)