Lidea Feed

Maria Grazia Chiuri menutup era kepemimpinan artistik di rumah mode Dior dengan peragaan busana di tanah kelahirannya, Roma.

Koleksi Dior Cruise 2026 yang digelar Mei lalu merupakan koleksi terakhir setelah sembilan tahun menjadi direktur kreatif Dior yang menangani haute couture, ready to wear, dan lini aksesoris.

Koleksi Dior Cruise 2026, karya terakhir Maria Grazia Chiuri untuk rumah mode Dior. Foto: Dior

Perempuan menjadi sumber inspirasi, kenangan tentang Roma, warna tanah, dan langit senja di atas villa menjadi penutup sebuah era. Sang desainer merekonstruksi ulang kehidupan perempuan bernama Mimì Pecci Blunt. Membagi hidupnya antara Roma, Paris, dan New York, Mimì dikelilingi para seniman paling berpengaruh di masanya: Cocteau, Picasso, Braque, Diaghilev, dan Salvador Dali.

Pesta musim panas di vilanya di Roma selalu gempita, sebuah paparan atas kecintaannya pada seni, dialog, dan objek.

Les Fantômes du Cinema, film pendek garapan sutradara Matteo Garrone mempertontonkan isi kepala sang direktur kreatif. Maria Grazia Chiuri memilih serangkaian pakaian ikonik dari arsip periode sejarah, membuat replika dalam kain putih pucat.

Muncullah hantu-hantu dari masa lalu, sosok-sosok pucat dengan pakaian dan gaya tak tercela. Karakter-karakter ini bersinggungan dengan orang-orang masa kini. Para hantu terpukau dengan gerak-gerik para model, fotografer, dan pengarah gaya. Seperti di film-film Federico Fellini atau Pier Paolo Pasolini, ada peleburan ruang fiksi dan kehidupan sehari-hari. Antara mode dan kostum.

Bertempat di taman vila Albani Torlonia, presentasi ini memadukan seni pertunjukan dengan arsitektur luar ruangan, meleburkan warisan budaya dengan karya kreatif kontemporer. Disambut oleh pertunjukan teatrikal karya koreografer Belanda Irme dan Marne Van Opstal, para tamu dibimbing oleh dua belas penari yang membawa mereka ke pertunjukan langsung. Peragaan busana dimulai, pengaruh kota Roma yang kaya dengan sinema, teater, mode, dan seni kental terlihat.

Warna putih menjadi pemeran utama, ditampilkan dalam berbagai bahan dan tekstur, melahirkan tampilan yang ethereal bagi hantu-hantu masa lalu, dan modernitas yang memukau bagi model-model yang berjalan dengan kalemnya. Teknik penjahitan beradu dengan pengerjaan tangan yang lembut. Jas panjang berekor, rompi berkerah, dan jaket militer yang dipinjam dari lemari pria membubuhi kesan maskulin yang kontradiktif.

Tampilan pertama, gaun satin putih yang terinspirasi dari tuksedo membuat pernyataan yang tegas. Semangat pesta gala tentu saja sangat kuat. Pita brokat menutup mata mengingatkan pada pesta topeng yang misterius.

Gaun-gaun renda yang sangat ringan memuat motif bordir yang memamerkan keunggulan rumah mode, bunga-bunga, geometri, dan sulaman manik-manik yang kemilau.

Ada benang merah yang kuat antara Mimì Pecci Blunt dan Maria Grazia Chiuri. Keduanya tak hanya mencintai seni tapi juga turun tangan dalam penciptaannya. Sepanjang karirnya di rumah mode Dior, Chiuri selalu melibatkan para seniman perempuan, berbagi panggung dan narasi. Ia juga seorang patron seni. Bersama putrinya ia baru saja merenovasi Teatro della Cometa, teater miliknya di Roma.

Tampaknya, koleksi ini lebih merupakan pernyataan pribadi sang desainer. Mengaburkan batasan antara realitas dan fiksi, pakaian siap pakai dan busana adibusana, Maria Grazia Chiuri menutup babak dengan sebuah perayaan menyeluruh atas konstelasi kreatif seni dan mode. Dua dunia yang dicintainya.

Penulis: Rifina Marie