Pasukan Satoru Mochizuki Tak Dibekali Kompetisi, Timnas Putri Indonesia Dipermalukan Tim Peringkat FIFA 157
Najm Ula July 03, 2025 03:15 PM

BOLASPORT.COM - Timnas putri Indonesia dipermalukan Pakistan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, tamparan keras untuk PSSI.

Pekerjaan rumah buat PSSI mengenai sepak bola putri Indonesia semakin menggema.

Garuda Pertiwi ditargetkan lolos dari Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 yang digelar di Tangerang.

Indonesia menjadi tuan rumah Grup D yang juga dihuni Taiwan, Pakistan, dan Kirgiztan.

Dilihat dari ranking FIFA, praktis hanya Taiwan yang berada di atas Indonesia (peringkat 95).

Taiwan berada di peringkat 42, sedangkan Kirgiztan ada di posisi 136, serta Pakistan jauh di bawah, 157.

Laga pertama kontra Kirgiztan bisa dilalui dengan kemenangan 1-0, berkat gol tunggal Isa Warps.

Dari laga tersebut terlihat Indonesia terlalu mengandalkan pemain naturalisasi, seperti Isa, Felicia de Zeeuw, Emily Nahon, hingga Iris de Rouw.

Laga kedua pada Rabu (3/7/2025), pasukan Satoru Mochizuki menghadapi tim terlemah Pakistan.

Pakistan pada laga sebelumnya dibantai oleh Taiwan dengan skor 8-0, sehingga seharusnya menjadi lumbung gol.

Nyatanya, Claudia Scheunemann dkk justru menelan pil pahit dengan kalah 0-2 dari tim yang 62 anak tangga lebih rendah di ranking FIFA.

Pelatih Satoru Mochizuki sangat menyesal dengan apa yang terjadi pada laga semalam.

“Sebenarnya kami ingin menang sebagai tim tetapi hari ini kalah. Sejujurnya kami sangat menyesal,” ujar Mochizuki.

“Karena tim kami juga baru dibangun, ketika kebobolan di awal, makanya kami susah untuk bisa mengambil alur pertandingan lagi.”

“Tetapi ya inilah sepak bola, kami ingin pemain belajar dan terus maju ke depan untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya,” tuturnya.

Hasil tersebut sekali lagi menegaskan pentingnya kompetisi dalam negeri agar Mochizuki tidak memulai dari nol.

Liga 1 Putri terakhir kali digelar pada 2019 silam.

Saat ini, hanya pemain abroad yang mempunyai klub dan berkompetisi.

Selain enam pemain naturalisasi, hanya ada segelintir pemain Indonesia yang merantau demi berkompetisi.

Cuma ada Gea Yumanda dan Sheva Imut di Makati FC (Filipina) serta Zahra Muzdalifah di Cerezo Osaka (Jepang).

Selebihnya, pinta Claudia Scheunemann sebelum turnamen patut didengarkan PSSI.

"Ya yang pasti sih, liga dulu, minta itu aja, liga dulu yang paling penting," ucap Claudia kepada Kompas TV.

"Tahun lalu sih, udah dibilang mau dibikin 2026, tapi tahun ini dibilang lagi akan dipostpone tahun depannya lagi (2027)."

"Tapi sebenarnya menurut saya, masa bikin liga gitu aja enggak bisa?" keluh Claudia.

Sepak bola putri kita keren tidak, PSSI?

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.