Laporan Wartawan Tribun Bali Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Upaya pencarian penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Bali terus dilakukan tanpa henti.
Di tengah gelombang yang mulai meninggi dan arus deras, tim Basarnas Bali memaksimalkan seluruh kekuatan armada laut dan udara untuk menemukan sisa korban yang belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, menegaskan proses pencarian dilakukan secara intensif dengan mengerahkan helikopter, kapal KN SAR Arjuna, dan sejumlah perahu karet.
“Pencarian terus kita lakukan siang dan malam. Kita kerahkan semua potensi SAR yang ada, termasuk heli untuk pantauan udara,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).
Sejak kabar kapal tenggelam diterima, Basarnas Bali segera mengirimkan personel dari Pos SAR Jembrana yang melakukan penyisiran menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dan Rubber Boat.
Dalam operasi lanjutan, lokasi pencarian diperluas ke arah selatan dari titik kejadian, tepatnya sekitar Pantai Pebuahan, Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara.
Pemilihan area pencarian mempertimbangkan arah angin dan arus laut yang kuat mengarah selatan.
“Kondisi ombak mulai naik sore ini, jadi kami perlu bergerak cepat sebelum cuaca makin memburuk,” jelas Sidakarya.
Pihaknya juga memobilisasi Helikopter Atang Sendjaja untuk memantau permukaan laut dari ketinggian, serta KN SAR Arjuna yang akan siaga di lokasi hingga seluruh korban ditemukan.
Basarnas Bali tak bekerja sendiri.
Sebanyak 53 personel gabungan termasuk unsur TNI AL, Polair, BPBD, relawan, dan nelayan sekitar dilibatkan.
Petugas berharap informasi dari masyarakat bisa membantu mempercepat pencarian, khususnya nelayan yang mungkin menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Kami imbau nelayan yang melihat benda terapung atau korban segera melapor ke Pos SAR terdekat,” tegas Sidakarya.
Berdasarkan data terakhir, kapal naas itu mengangkut 53 penumpang dan 12 kru kapal.
Hingga Kamis sore, 34 penumpang berhasil ditemukan, di antaranya 28 selamat dan 6 meninggal dunia.
Korban terbaru yang teridentifikasi adalah seorang anak laki-laki berusia 3 tahun bernama Afnan Agil Mustafa, yang dievakuasi ke RSU Negara sore tadi.
Pihak Basarnas bersama manifest kapal masih melakukan pendataan ulang agar tidak terjadi kekeliruan nama penumpang yang ditemukan maupun yang masih hilang.
Bagi penumpang yang selamat, khususnya warga asal Banyuwangi, proses pemulangan telah dimulai Kamis sore.
Mereka diangkut menggunakan kapal Dharma Rucitra yang berangkat sekitar pukul 16.50 WITA dengan pengawalan pihak ASDP dan pemilik kapal.
Sidakarya memastikan seluruh operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban dipastikan berhasil ditemukan.
“Kami tidak akan hentikan upaya ini sebelum semuanya berhasil dievakuasi. Semoga cuaca mendukung dan korban yang belum ditemukan segera bisa kembali kepada keluarganya,” pungkasnya.