30 Penumpang KMP Tunu yang Tenggelam di Selat Bali Belum Ditemukan, Basarnas Manfaatkan Golden Time
Adi Suhendi July 04, 2025 04:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Deputi Operasional Basarnas, Laksamana Muda TNI R Eko Suyatno mengatakan tim SAR memaksimalkan upaya pencarian korban tenggelamanya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada masa golden time.

Masa masa golden time adalah periode krusial dalam operasi penyelamatan di mana kemungkinan menemukan korban dalam keadaan selamat masih tinggi.

Karena itu, tim SAR gabungan melanjutkan upaya pencarian korban pada Kamis (3/7/2025).

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam, Rabu (2/7/2025) malam sekira pukul 23.35 WIB.

Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kapal membawa total 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru.

Selain itu, tercatat ada 22 kendaraan di dalam kapal.

Hingga Kamis malam, tercatat 29 orang ditemukan dalam keadaan selamat dan 6 orang ditemukan meninggal dunia.

Dengan data tersebut, masih ada sekira 30 orang lagi yang belum ditemukan dalam insiden kapal tenggelam tersebut.

“Hingga saat ini, kami telah menemukan 29 orang selamat dan enam korban meninggal dunia,” ungkap Laksamana Muda TNI R Eko Suyatno, dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur,  Kamis malam.

Laksda Eko menegaskan bahwa pencarian tetap dilanjutkan pada malam hari mengerahkan kapal.

“Kami maksimalkan upaya malam ini juga. Kapal SAR Permadi dan Arjuna, beserta armada SAR lainnya, sudah kami kerahkan,” ujarnya.

Dalam operasi lanjutan, Basarnas juga akan mendapatkan dukungan dari TNI AL berupa dua kapal tambahan dan satu helikopter.

Penambahan ini diharapkan dapat memperluas cakupan pencarian dan mempercepat proses evakuasi.

“Kami ingin mengoptimalkan organisasi tugas pencarian dengan kolaborasi antara Kantor SAR Denpasar dan Surabaya, mengingat lokasi kejadian berada di selat yang menjadi batas dua wilayah kerja,” jelas Eko.

Eko menambahkan seluruh kegiatan pencarian telah dirancang agar tidak mengganggu arus penyeberangan kapal penumpang lainnya di Selat Bali, salah satu jalur laut tersibuk di Indonesia.

“Koordinasi terus kami jaga, agar operasi ini berjalan efektif namun tetap aman bagi lalu lintas laut di sekitar lokasi,” tegasnya.

Sementara Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengingatkan pentingnya aspek keselamatan bagi para petugas SAR yang terlibat dalam operasi ini. 

Ia mengimbau agar semua prosedur keselamatan tetap dipatuhi, terlebih di tengah cuaca yang tidak menentu dalam beberapa hari terakhir.

“Kondisi cuaca belakangan ini cukup ekstrem. Maka keselamatan petugas juga harus menjadi prioritas selama proses pencarian berlangsung,” kata Menhub Dudy.

Penulis: Imam Nawawi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.