KNKT Bakal Investigasi Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Adi Suhendi July 04, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada rabu (2/7/2025) malam.

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan untuk investigasi penyebab kecelakaan tersebut akan dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Adapun penyebab kapal tenggelam, kami akan menyerahkan ke KNKT untuk dilakukan investigasi," kata Dudy saat jumpa pers di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025).

Hadir juga dalam jumpa pers tersebut, Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI R Eko Suyatno, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, dan jajaran lainnya.

Saat ini, tim dari Basarnas, kepolisian, TNI AL, ASDP, dan pihak terkait lainnya akan berfokus pada proses pencarian dan pertolongan para korban.

Upaya tersebut akan dimaksimalkan, mengingat saat ini masih memasuki masa golden time.

"Kami berterima kasih atas kerja sama dan koordinasi yang sangat baik dari seluruh pihak untuk proses ini," tambah Dudy.

Pihaknya memohon dukungan kepada seluruh pihak agar proses pencarian dan pertolongan bisa berjalan secara lancar.

"Saat ini pencarian dan penyelamatan terus dijalankan tim gabungan. Kami terima kasih atas kerja sama dan koordinasi yang sangat baik dari seluruh pihak," ujar dia.

Pemerintah juga menyampaikan keprihatinan atas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Pemerintah juga menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya enam korban.

"Juga penumpang yang cedera semoga diberi kesembuhan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam.

Kapal tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB atau menjelang tengah malam.

Kondisi kapal saat ini sudah tenggelam di perairan.

Belum ada informasi pasti terkait penyebab kapal tenggelam.

Data yang dimiliki pihak berwenang, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang dan 12 kru.

Artinya, terdapat 65 orang di dalam kapal tersebut.

Sementara jumlah kendaraan sebanyak 22 unit.

Saat ini sudah ditemukan 29 orang selamat, 6 meninggal dunia, dan sekira 30 orang dalam pencarian.

Penulis: Aflahul Abidin

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.