Momen para pemain Timnas Indonesia bersama suporter menyanyikan lagu Tanah Airku membuat merinding seisi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025) malam.
Laga Timnas Indonesia vs China akhirnya dimenangkan skuat Garuda skor 1-0.
Usai pertandingan berakhir, lagu Tanah Airku dibawakan oleh penyany Shanna Shannon bersama puluhan ribu penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Lagu Tanah Airku kini seakan wajib dinyanyikan saat Timnas Indonesia bermain dalam laga kandang.
Para suporter tidak mempermasalahkan saat Timnas Indonesia kalah atau menang dalam laga tersebut. Lagu Tanah Airku tetap dinyanyikan dan menggetarkan seisi stadion.
Terkungkap kisah dibalik pembuatan lagu itu oleh Ibu Sud. Lagu tersebut membuat kiper Timnas Indonesia Maarten Paes bangga menyanyikan lagu itu.
Kisah Lagu Tanah Airku
Cucu Ibu Sud, Carmanita menceritakan sejarah lagu Tanah Airku yang kini bergema setiap Timnas Indonesia bermain di kandang.
"Lagu itu specially dia bilang sama aku. Padahal ada cerita-cerita lain lagi, yang tahu kan pasti cucunya sendiri ya," kata Carmanita dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Radio Elshinta yang tayang pada 11 November 2024.
Carmanita bercerita saat Ibu Sud atau Saridjah Niung ditugaskan oleh Presiden Pertama RI Soekarno ke Amerika Serikat pada tahun 1962.
Saat itu, Presiden Jhon F Kennedy menggelar New York World Fair. Ibu Sud ditugaskan menjadi ketua delegasi Indonesia yang beranggotakan para seniman yang terdiri pemahat, pematung, pelukis, penari dan pembatik. Acara tersebut rencananya selesai pada bulan November.
Carmanita mengungkapkan neneknya tidak suka udara dingin. Namun acara yang diikuti oleh ratusan negara itu sukses. Akhirnya, acara tersebut diperpanjang hingga tiga bulan sampai Februari tahun depannya.
Delegasi Indonesia tinggal di Manhattan. Ibu Sud sempat menghubungi Soekarno terkait perpanjangan acara tersebut. Ia ingin pulang ke Indonesia.
Tetapi, Soekarno mengingatkan bahwa Ibu Sud merupakan ketua delegasi sehingga harus mengikuti acara tersebut hingga selesai.
Ibu Sud, kata Carmanita, lalu terserang penyakit pneumonia. Ia pun harus menjalani perawatan di rumah sakit di Amerika Serikat.
"Rumah sakit sana tuh ya kalau di tengah-tengah Manhattan dan Brooklyn Bridge sama itu kan jendelanya gede-gede gitu ,dia lihat salju turun hujan turun, keluarlah air mata dia," kata Carmanita.
Saat itu, Ibu Sud berharap berada di Indonesia. Akhirnya, terciptalah lagu Tanah Airku.
"Karena itu dari sanubari dia yang apapun dikata orang, indah negeri seberang, tetapi
kampung halaman aku lebih indah dan yang hebatnya di lagu itu kalau disimak tidak ada bahasa Indonesianya kata-kata negara Indonesia enggak ada, jadi dia boleh dipakai hakikatnya sama semua bangsa, tanah airnya yang tinggal di Swedia, yang tinggal di Amerika," jelas Carmanita.
"Genius my Grandma. Dia tidak sebut Indonesia tanah air itu bisa buat siapapun jadi itu diterjemahinlah sama sama orang-orang dalam bahasa Inggris. Gimana tuh pemain bola enggak nangis," sambungnya.
Maarten Paes Bangga
Lagu Tanah Airku kini menjadi lagu spesial yang dibawakan usai Timnas Indonesia berlaga di kandang. Lagu tersebut selalu menyentuh hati para suporter dan pemain Timnas Indonesia.
Bahkan, seisi stadion bergetar saat lagu tersebut dikumandangkan. Tidak terkecuali kiper Timnas Indonesia Maarten Paes.
Dikutip dari Youtube SEG Stories pada 26 Maret 2025, Kiper Dallas FC itu mengaku saat itu belum bisa melafalkan tiap bait liriknya.
Namun, Maarten merasa lagu Tanah Airku memiliki makna yang sangat dalam.
"Lagu itulah yang disebut 'Tanah Airku' yang berarti Indonesia adalah rumahku," katanya.
Ia lalu menggambarkan suasana yang dirasakannya saat lagu Tanah Airku dinyanyikan.
Dimana, lampu padam dan setiap orang menyalakan lampu ponselnya.
"Seluruh stadion dan semua orang bernyanyi bersama dengan suara terbaik mereka dan kemudian kami melakukan hal yang sama,” katanya.
"Sungguh sangat indah dan tidak terbayangkan. Perpaduan yang bagus, seperti kedua belah pihak memiliki arti yang sangat dalam. Itu benar-benar fantastis,” kata Maarten Paes.
Menurut Maarten Paes, momen tersebut luar biasa. Pasalnya, lagu tersebut tetap dinyanyikan dengan rasa bangga apapun hasil yang didapat Timnas Indonesia.
"Jika Anda menang, kalah, atau seri, tidak peduli apa yang Anda lakukan, Anda selalu menyanyikannya bersama-sama dengan penuh rasa bangga. Ya, sangat keren," katanya/
“Contohnya seperti saat kami kalah lawan Jepang, tapi tetap saja kami menyanyikannya dari dalam lubuk hati kami," ujarnya.