Mantan Pegawai TV Jadi Miliarder Berkat Jual Boneka, Kekayaan Tembus Rp367 T, Pembeli Kalangan Artis
Arie Noer Rachmawati July 04, 2025 02:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Mantan pegawai TV pemerintah menjadi miliarder berkat jualan boneka yang kini mendunia.

Ia adalah Wang Ning (38).

Berkat jualan boneka, kekayaan Wang Ning tembus hingga Rp367 triliun pada Juni 2025.

Wang Ning merupakan pendiri Pop Mart International Group.

Ia masuk daftar 10 besar orang paling kaya di China menurut Forbes.

Atas capaian tersebut, Wang Ning menjadi miliarder paling muda di usia 38 tahun.

Kesuksesan Wang Ning berkat popularitas boneka unik bermata besar yang dikenal dengan Labubu.

Menurut Daftar Miliarder Real-Time Forbes, jumlah kekayaan Wang Ning meningkat dari 7,59 miliar dollar AS  (sekitar Rp 122 triliun) pada 2024 menjadi 22,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 367 trilliun) pada Juni 2025.

Dengan popularitas Labubu, banyak orang rela membayar mahal untuk mendapatkan boneka bergigi tajam tersebut.

Bahkan, belum lama ini, boneka Labubu seukuran manusia terjual dengan harga 1,08 juta Yuan (sekitar Rp 2,4 miliar) oleh balai lelang di Beijing, China.

Dikutip dari Kompas.com, Wang Ning meluncurkan Pop Mart pada 2010 sebagai toko kecil di Beijing yang menjual produk mainan, gadget dan lain sebagainya.

Bisnis mantan pegawai televisi pemerintah itu kemudian berkembang pesat usai permintaan akan mainan seni koleksi meningkat.

Pendiri Pop Mart, Wang Ming.
Pendiri Pop Mart, Wang Ming. (Forbes)

Pada 2020, Pop Mart melantai di Bursa Efek Hong Kong dan sahamnya melonjak hingga 79 persen pada hari pertama perdagangan.

Sejak saat itu, Pop Mart mulai merambah New York, London, Tokyo, dan Seoul.

Wang juga membuka taman hiburan sendiri di Beijing.

Kesuksesan Pop Mart mencapai titik tertinggi pada 2024.

Sebagian besar keberhasilan ini dapat ditelusuri kembali ke popularitas Labubu.

Diketahui, penjualan seri boneka monster tersebut meningkatkan pendapatan perusahaan hingga 726,6 persen.

Dalam momentum ini, Deutsche Bank dan Morgan Stanley pun menaikkan target harga saham mereka untuk Pop Mart.

Analis Deutsche Bank, Jessie Xu mengungkapkan, kekayaan intelektual komik atau mainan mampu jarang menembus tembok budaya dan diterima baik oleh budaya Asia dan Barat arus.

Awal melejitnya boneka Labubu

Dilansir dari Firstpost, Selasa (1/7/2025), Labubu merupakan karakter ciptaan seniman Belgia yang tinggal di Hong Kong, Kasing Lung dalam seri buku bergambarnya, The Monsters.

Karakter tersebut pertama kali muncul pada 2015 dengan menampilkan monster dengan rambut liar, serta senyum dan mata lebar yang memberikan kesan lucu sekaligus seram.

Karakter tersebut awalnya hanya dikenal oleh para kolektor mainan seni.

Namun, hal itu berubah saat Pop Mart melihat potensi Labubu dan bekerja sama dengan Lung untuk melisensikan boneka itu dalam koleksi "blind box".

Blind box merupakan format populer di kalangan Gen Z dan milenial yang memberikan pengalaman unik, yakni membuat pembeli tidak tahu figur mana yang didapatkan sampai membuka kotak yang sudah dibayar.

Potret Kasing Lung sosok di balik boneka Labubu bersama Mario Maurer.
Potret Kasing Lung sosok di balik boneka Labubu bersama Mario Maurer. (Instagram.com/@kasinglung)

Karena format penjualan yang misterius tersebut dan dipadukan dengan pesona Labubu yang unik, popularitas boneka ini menjadi melejit.

Labubu kini tersedia dalam ratusan desain, mulai dari gantungan kunci kecil hingga boneka seukuran manusia.

Seiring meningkatnya popularitas Labubu, para selebritas juga turut bergabung dalam tren.

Rihanna, Dua Lipa, Lisa Blackpink, hingga Kim Kardashian nampak memiliki boneka lucu itu.

Bahkan, sebuah bank di China juga sempat menawarkan Labubu sebagai metode promosi agar nasabah membuka rekening baru dan menyetor lebih dari 50.000 Yuan.

Namun, langkah tersebut telah diblokir oleh regulator keuangan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.