Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Desainer Lia Afif memberikan sentuhan berbeda dari karya lanjutannya bertajuk ‘Manikastara’ yang dimaknai Permata yang Memberikan Cahaya.

Tampil dengan warna-warna sogan, didominasi navy blue, shiffon dan hitam dengan bahan busana batik dikombinasi lurik dan lace.

“Di sini saya mengeluarkan delapan outfit. Kali ini lebih ke ready to wear dan ready to wear duluxe,” ungkap Lia Afif ditemui di event Surabaya Culture Fashion 2025, Rabu (2/7/2026).

Ready to wear deluxe cenderung memiliki kontruksi desain yang tergolong lebih rumit dan bervariasi dalam pembuatannya dibanding ready to wear pada umumnya.

Salah satunya penggunaan ornamen bordir, merupakan salah satu rekayasa bahan yang dapat diaplikasikan ke ready to wear deluxe.

Busananya kali ini diperagakan oleh dua model pria dan enam model wanita.

Setelah palazo, dress yang dapat digunakan di acara pagi dan malam. Menurut Lia, setiap koleksinya tidak keluar dari karakter karyanya.

“Tetap ada sentuhan manik-maniknya,” ungkapnya.

Masih dengan wastra nusantara. Batik Jawa Timur yang diperoleh dari pengrajin berbagai daerah dipilih sebagai bahan utamanya.

Tampilannya dibuat lebih ready to wear deluxe, cutting tegas dengan permainan pola.

Lia menyebut busana batik memiliki banyak peminat. Apalagi dibuat ready to wear untuk acara kasual, maupun formal lantaran ada setelan palazo untuk pergi ke kantor.

“Kenapa batik Jawa Timur, karena saya ingin memberikan harmonisasi wastra,” ungkapnya.