TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi dan lembaga mitra, Sabtu (5/7/2025).
Kesepakatan ini menjadi bagian dari agenda The 4th International Conference on Humanity, Education, and Society (ICHES) 2025, yang turut menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka dari kalangan akademisi dan pemerintah.
Penandatanganan berlangsung di pendapat Raden Bagus Asra. Tampak hadir Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid, Koordinator Kopertais IV Surabaya Prof. Dr. Ahmad Muzakki, Ketua Forum Pimpinan PTKIS Tapal Kuda Dr. H. Kholilur Rahman, serta jajaran pimpinan dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), perguruan tinggi negeri dan swasta, hingga lembaga mitra pembangunan.
Bupati Abdul Hamid Wahid menjelaskan, kerja sama ini merupakan langkah konkret untuk merespons tantangan pembangunan yang semakin kompleks di era disrupsi.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus membangun jejaring kerja sama yang solid dan berkelanjutan. “Kerja sama yang kita tandatangani hari ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama dalam membangun ekosistem kolaboratif yang berkelanjutan,” ujar Bupati Hamid Wahid.
Ia menyebutkan bahwa ruang lingkup kerja sama ini mencakup pendidikan dan pelatihan, penelitian, pengabdian masyarakat, hingga pengembangan pelayanan publik dan transformasi digital. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat kapasitas daerah dalam menghadirkan solusi berbasis riset dan inovasi.
Bupati Hamid menekankan peran penting dunia kampus sebagai pusat keilmuan yang dapat memberikan kontribusi ilmiah untuk mendukung arah kebijakan pembangunan.
Ia juga menyebut keterlibatan sektor swasta dan organisasi sosial keagamaan sebagai elemen penting dalam mempercepat realisasi program-program yang berpihak pada masyarakat.
Dalam konteks pembangunan daerah, Bondowoso saat ini sedang fokus pada sejumlah sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, pemberdayaan UMKM, ekonomi kreatif, serta tata kelola pemerintahan yang lebih akuntabel dan melayani.
“Kami menyambut baik berbagai program yang dapat dikembangkan melalui kerja sama ini, seperti pendidikan karakter, program magang, penelitian bersama, teknologi tepat guna, serta pengabdian masyarakat berbasis desa atau kelurahan,” ungkapnya.
Eks Anggota DPR RI tersebut mengajak semua pihak yang terlibat untuk tidak berhenti pada penandatanganan MoU saja. Ia mendorong agar seluruh komitmen tersebut segera diterjemahkan ke dalam perjanjian teknis yang terukur dan implementatif.
“Semoga kerja sama ini menjadi amal jariyah, membawa keberkahan, dan menjadi bagian dari ikhtiar kita dalam membangun Bondowoso yang lebih maju dan bermartabat,” pungkasnya. (*)