BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN-Sepanjang jalan, ribuan jamaah terlihat memadati kawasan Kelurahan Surgi Muftih, dalam rangka memperingati Haul ke-99 ulama besar Syekh Jamaluddin Al-Banjari atau yang lebih dikenal dengan gelar Surgi Mufti, Kelurahan Surgi Muftih, Banjarmasin Utara, Sabtu (5/7/2025) malam
Dari keterangan panitia haul, diketahui lokasi mulai didatangi jamaah sejak sore hari.
Puncak kehadiran terlihat usai pelaksanaan shalat Isya, jamaah memenuhi jalan sepanjang 5 km lebih dan memenuhi beberapa rumah warga.
Tak luput juga rumah tua 1928 ikut penuh oleh jamaah haul yang datang dari berbagai daerah.
Diperkirakan sebanyak 20 ribu orang jamaah turut serta dalam rangkaian doa dan dzikir bersama yang berlangsung khusyuk.
“Jemaah diperkirakan sekitar 20 ribu orang lebih, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar,” ujar H Arul, koordinator kegiatan haul.
Acara diawali dengan doa ziarah makam Syekh Jamaluddin, dilanjutkan pembacaan Surah Yasin, manakib, hingga tahlil dan ditutup doa bersama. Berbagai tokoh agama hadir, dengan bersama-sama membacakan manakib kemudian dilanjutkan menyampaikan tausiyah mengenai keteladanan sang Ulama.
“Haul ini mulai diadakan sejak tahun 60-an, kalau saya tidak salah ingat, Alhamdulillah masih terus berlanjut, dananya bisa dari celengan, dari wali kota, dan dari berbagai pihak," ungkap Hj Munawwarah, cicit dari Syekh Jamaluddin Surgi Muftih.
Masyarakat setempat juga ikut menyiapkan konsumsi gratis untuk para jamaah, termasuk beberapa stand makanan dan minuman di beberapa titik keramaian.
"Setiap haul setiap tahun kami sediakan makanan secara geratis untuk jamaah," ujar Ani Ibu Rt 08 Surgi Muftih.
Syekh Jamaluddin Al-Banjari lahir pada 1817 di Desa Dalam Pagar, Martapura Timur, dan merupakan cicit dari ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Ia menimba ilmu di Makkah selama 40 tahun dan menjadi ahli di berbagai bidang, termasuk falakiyah (ilmu astronomi Islam).
Gelar “Surgi Mufti” yang berarti “pemimpin yang suci” diberikan sebagai penghormatan atas kesalehan dan dedikasinya sebagai ulama di masa penjajahan Belanda. Syekh Surgi Muftih wafat pada 8 Muharram 1348 H atau 16 Juni 1929 dan dimakamkan di depan rumahnya di kawasan Surgi Muftih.
(Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)