Kisah Supiyah Lansia 70 Tahun Tercebur Sumur, 30 Jam Bertahan Melawan Maut
muh radlis July 06, 2025 09:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Seorang lansia bernama Supiyah (70), warga Dusun Dalangan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, berhasil diselamatkan setelah tercebur ke dalam sumur sedalam sekitar tujuh meter, Jumat (4/7/2025) siang.

Peristiwa ini bermula saat Supiyah dilaporkan tidak kembali ke rumah sejak Kamis (3/7/2025) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Sebelum menghilang, ia sempat berpamitan kepada keluarga untuk pergi seorang diri mencari daun cengkeh di Dusun Ngroto, wilayah desa tetangga yang masih berada di kawasan Sumogawe.

Namun hingga sore hari, Supiyah tak kunjung pulang.

Pihak keluarga yang mulai khawatir langsung melakukan pencarian hingga malam hari, namun belum membuahkan hasil.

"Korban biasa mencari daun cengkeh untuk dijual lagi. 

Saat tidak pulang hingga sore, keluarga curiga dan berinisiatif mencari ke kebun tempat korban biasa mencari daun,” jelas Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, Sabtu (5/7/2025).

Pihak keluarga kemudian melaporkan kehilangan Supiyah ke Polsek Getasan pada Jumat (4/7/2025).

Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh anggota Polsek sekaligus penggerak Satuan Emergency Relawan Indonesia (SERI), Aipda Joko Pramono.

Dia bersama personel kepolisian, keluarga korban, serta warga sekitar kembali melanjutkan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB di dalam sebuah sumur tua di Dusun Ngroto.

Supiyah masih dalam kondisi hidup meski telah tercebur ke dalam sumur selama hampir 30 jam.

Kapolsek Getasan, AKP Agus Pardiyono menuturkan bahwa setelah memastikan kondisi korban selamat, pihaknya segera berkoordinasi dengan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Getasan untuk melakukan evakuasi.

“Evakuasi berjalan lancar, petugas Damkar bersama anggota Polsek, Koramil, relawan dan warga bahu-membahu mengangkat korban dari sumur. 

Alhamdulillah, korban selamat,” kata AKP Agus.

Setelah berhasil dievakuasi ke permukaan, Supiyah langsung dilarikan ke RSUD Salatiga menggunakan ambulans milik Aipda Joko, yang juga menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Desa Batur. 

Hasil pemeriksaan medis menyatakan kondisi korban stabil dan sadar.

Kepada petugas, Supiyah mengaku tidak menyadari keberadaan sumur karena tidak ada tanda atau pagar pembatas di sekitarnya. 

Saat tengah mencari daun cengkeh, dia terperosok tanpa sempat berteriak minta tolong.

Menanggapi kejadian itu, Polres Semarang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya lingkungan di sekitar, khususnya sumur tua atau terbuka yang tidak memiliki penanda.

"Kami mengapresiasi kerja sama cepat semua pihak, Polri, TNI, Damkar, relawan, dan masyarakat. 

Berkat sinergi kuat ini, korban bisa diselamatkan,” tutup AKP Agus Pardiyono. (rez)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.