TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali kembali membuahkan hasil.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah pria dalam kondisi tengkurap, mengenakan kaos biru dan celana pendek hitam.
Jasad ditemukan sekitar 6 mil laut dari titik tenggelamnya kapal dan langsung dievakuasi menggunakan KRI Tongkol 813 ke Dermaga Pupuk Sriwijaya, Banyuwangi.
Pada Hari Minggu (6/7/2025) ini, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan seorang jenazah dan rakit penyelamat.
“Jenazah dievakuasi oleh KRI Tongkol 813 dan dibawa ke Dermaga Pupuk Sriwijaya, Banyuwangi, sekitar pukul 13.15 WIB,” ujar Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono pada Minggu (6/7/2025).
Upaya pencarian dilakukan oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL, Basarnas, dan unsur lainnya.
Pencarian juga terus dilakukan oleh Personel dari Pos AL Pengambengan.
Penyisiran dilakukan di wilayah perairan selatan Jembrana.
Sebab, hingga saat ini baru 36 orang yang ditemukan baik selamat maupun meninggal dunia.
Namun, selama 2,5 jam penyisiran belum membuahkan hasil.
Menurut informasi, Posal Pengambengan menurunkan Boat RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) Trimaran 12 Meter dengan lima personel.
Patroli dilakukan dari Pesisir perairan Pengambengan, Pesisir Perancak hingga pesisir pantai Candisuma.
Beberapa informasi sempat disampaikan nelayan. Tim SAR Gabungan menampung dan menindaklanjutinya.
Seorang nelayan juga awalnya menginformasikan bahwa sempat melihat sosok laki-laki berjaket coklat terapung di kisaran perairan yang berdekatan Pos AL.
Selain menemukan seorang jasad, Tim SAR Gabungan mengevakuasi satu buah life raft atau rakit penyelamat.
Rakit penyelamat berwarna oranye itu ditemukan di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara Jembrana.
“Ada satu (life raft,-red) yang ditemukan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.
Dia menduga alat itu digunakan para korban insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Setelah penemuan rakit penyelamat, pihaknya, membawa ke Posko Ketapang, Gilimanuk.
Selain temuan barang itu, petugas gabungan yang tergabung di Posko Siaga Darurat di Pebuahan masih menyisir di sepanjang pesisir Pantai Pebuahan.
Namun hasil penyisiran belum ditemukan, baik korban maupun barang lainnya.
"Sementara kita terus lakukan penyisiran, semoga para korban bisa segera ditemukan," tambahnya.
Untuk diketahui, ini merupakan hari keempat pasca insiden KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Ada 65 orang di kapal itu dengan rincian 12 kru kapal dan 53 penumpang. Hingga kini, tercatat ada 29 orang belum ditemukan.
“Kami akan melanjutkan hingga pukul 17.00 WITA sesuai operasional prosedur,” kata Komandan Pos AL (Danposal) Pengambengan, Letda Laut Komang Didik Wirahadi,