BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Lalu lintas jalur Pelaihari-Banjarmasin hingga kini belum normal. Ini menyusul kerusakan Jembatan Sungai Batang Banyu I di perbatasan Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang dan Desa Benyuaraya Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan belakangan ini keluhan kalangan pengguna jalan kian sering terdengar. Sebagian dari mereka mengunggah video panjangnya antrean kendaraan bermotor (mobil) yang menunggu giliran melintas.
Sebagai informasi berdasar catatan media ini, Senin (7/7/2025), lalu lintas di atas jembatan tersebut diberlakukan buka tutup sejak 24 April lalu.
Mobil dari arah berlawanan harus bergantian melewatinya sehingga adakalanya memunculkan perlambatan atau antrean yang cukup panjang.
Buka tutup tersebut diberlakukan oleh pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XI Kalsel Kementerian PU RI dalam upaya memperlambat risiko kerusakan yang lebih parah.
Kalangan pengguna jalan berharap pemerintah segera mengatasi kerusakan jembatan tersebut. Pasalnya pada waktu tertentu menyebabkan antrean panjang sehingga berimbas terhadap waktu tempuh yang menjadi lama.
"Sangat menghambat aktivitas banget kalau pas antre panjang di jembatan itu. Saya pernah mengalaminya pas akhir pekan dua minggu yang lalu," ucap Yuli Purnama.
Warga Pelaihari ini mengatakan saat itu sekitar 20 menit mobil terhenti menunggu giliran lewat. Dampaknya, ia menjadi terlambat menghadiri acara di Banjarmasin dan diomeli oleh rekan sekerjanya.
Harapan senada disampaikan Yuliansyah Noor. Pekerja swasta ini juga mengaku pernah terjebak antrean di jembatan di perbatasan wilayah Kecamatan Tambangulang-Batibati tersebut.
"Cuacanya pas panas banget, AC mobil pas mati. Anak akhirnya rewel sekali karena kepanasan," paparnya.
Ia berharap siapa pun yang memiliki kewenangan terhadap upaya perbaikan jembatan tersebut, segera melakukan langkah percepatan penanganannya.
Dikatakannya, saat terjebak antrean beberapa hari lalu, cukup panjang deretan mobil yang menunggu giliran melintas.
"Kalau ratusan meter ada lah. Saat itu posisi mobil saya dekat pasar di tepi jalan Batibati itu. Saya lihat di depan panjang berderet, begitu pula di belakang saya," tandasnya.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)