TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli yakin Bantuan Subsidi Upah (BSU) tidak akan digunakan oleh para penerimanya untuk judi online.
Yassierli mengaku bahwa ia tidak bisa mengendalikan penggunaan BSU ketika sudah ada di tangan penerima.
Namun, ia yakin para penerima tidak akan menyalahgunakan BSU untuk judi online.
"BSU didesain untuk meningkatkan daya beli dan kepada mereka yang sudah terdaktar aktif sebagai pemberi iuran BPJS. Saya optimis BSU itu dipakai untuk kebaikan," katanya ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Yassierli percaya BSU merupakan satu hal yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat.
Adapun dari data terbaru yang Yassierli ungkap, sudah ada 8,3 juta penerima BSU sebesar Rp 600 ribu pada penyaluran Juni-Juli tahun ini.
Penyaluran BSU saat ini masih berjalan. Mayoritas dari sisa BSU yang belum disalurkan ini, kata Yassierli, akan dilakukan melalui PT Pos Indonesia. Penyaluran melalui Bank Himbara hanya akan dilakukan sebagian kecil.
"Yang belum itu sebagian besar nanti dari PT Pos dan ini memang membutuhkan waktu. Sebagian kecil itu yang akan kami salurkan melalui bank himbara," katanya.
Yassierli menyebut sisa penyaluran BSU membutuhkan waktu karena masih ada verifikasi dan validasi data yang harus dicek lagi oleh Kemnaker.
Ia mencontohkan data yang harus dicek ulang itu seperti nomor rekening para penerima BSU yang tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.
"Itu butuh waktu. Jadi masih ada sebagian kecil yang akan disalurkan lewat bank himbara dan BSI," ujar Yassierli.
Ia mengatakan bahwa penyaluran BSU dilakukan setiap hari dan harus dipastikan tepat sasaran.
Jadi, meskipun datanya sudah ada, mereka tetap harus memverifikasi nomor rekening yang berasal dari database BPJS Ketenagakerjaan.
Setelah itu, Kemnaker akan mengonfirmasi ke pihak bank, dan jika sudah sesuai, baru mereka terbitkan surat perintah pembayaran
"Kami butuh memastikan semua rekeningnya itu benar, sehingga tepat sasaran. Kalau kemudian nanti ada program ini lagi, kami sudah punya database yang bagus itu akan cepat. Jadi itu mohon bisa dipahami," ucap Yassierli.