TRIBUNNEWS.COM - Teknologi digital telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia. Cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi kini dipengaruhi oleh kecerdasan buatan (AI), big data, hingga transformasi digital di sektor publik maupun swasta.
Tentunya, perubahan ini menciptakan peluang sekaligus tantangan. Hanya mereka yang adaptif, kritis, kreatif, dan siap berkolaborasi yang akan mampu menghadapi era digital ini.
Pokok pikiran itu mengemuka dalam Seminar Wisuda Universitas Terbuka (UT) yang bertajuk “Menuju Masa Depan Era Digital, Meraih Prestasi Gemilang” di UT Convention Center, Tangerang Selatan, Senin (07/07/2025).
Seminar Wisuda merupakan agenda rutin yang digelar UT di mana para calon lulusan yang akan diwisuda keesokan harinya (08/07/2025) dapat memperoleh inspirasi dari pakar atau praktisi di bidangnya. Untuk periode genap tahun akademik 2024/2025 wilayah 1, UT akan mewisuda 1.213 lulusan.
Acara ini menghadirkan pembicara inspiratif dari industri finansial yaitu, Bindu Golden Seri Siahaan, MBA, CMT selaku Head of Digital and Alternative Distribution PT BNI Life.
Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S, M.A, mengatakan, “Melalui tema seminar ini, kami ingin menekankan bahwa kuliah dan prosesi wisuda hanyalah langkah awal dari perjalanan panjang dalam kehidupan. Justru setelah lulus, para wisudawan akan memasuki dunia yang sesungguhnya, dunia yang menuntut kemampuan untuk bertahan, berkembang, dan beradaptasi.”
Menerima gaji pertama memang terasa menyenangkan, apalagi jika sudah menjadi penghasilan tetap setiap bulannya. Namun, penting untuk disadari bahwa memiliki penghasilan bukanlah tujuan akhir, melainkan titik awal untuk mulai merancang masa depan.
Inilah yang menjadi fokus Bindu Golden ketika menyampaikan paparannya di hadapan calon wisudawan UT yang memenuhi UTCC.
Bindu Golden Seri Siahaan, MBA, CMT selaku Head of Digital and Alternative Distribution PT BNI Life saat memberi paparan di sesi utama.
Ia menekankan bahwa sejak awal memasuki fase kehidupan profesional, para lulusan perlu memiliki pemahaman dasar tentang cara mengelola keuangan pribadi.
“Supaya apa? Pada saat memasuki fase-fase kehidupan, mulai dari usia muda, usia matang, sampai usia pensiun, para wisudawan bisa menikmati hidup yang sebenarnya. Kuncinya di situ,” ujar Bindu saat diwawancarai pers di UTCC, Senin (07/07/2025).
Menurutnya, kunci untuk menikmati hidup terletak pada kesiapan finansial yang dibentuk dari kebiasaan perencanaan keuangan yang baik.
“Mulai dari menyiapkan dana darurat, mempersiapkan kebutuhan pokoknya apa, merencanakan biaya pendidikan anak, hingga persiapan pensiun. Ini menjadi penting karena perjalanan hidup kita tidak 100 persen mulus, selalu ada tantangannya,” jelas Bindu.
Dalam paparannya, Bindu juga mengingatkan bahwa ada banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh para wisudawan sebelum mendapatkan pekerjaan.
“Tidak semuanya bisa langsung dapat pekerjaan. Jadi, apa yang harus dipersiapkan? Mental, perencanaan keuangan, dan juga life skill,” ujarnya.
Bindu menjelaskan bahwa life skill mencakup kemampuan beradaptasi, komunikasi, penguasaan pengetahuan digital, serta daya juang. Semua ini penting agar para lulusan mampu bertahan dan berkembang di tengah dinamika dunia kerja.
Bindu juga menyinggung pentingnya ketangguhan karakter. Ia menyebut, generasi muda masa kini harus bisa memanfaatkan kemudahan teknologi dan fasilitas digital yang tersedia.
“Sekarang fasilitasnya sudah lengkap. Jadi dari sisi keuangan, mental, dan keterampilan semuanya harus lebih maju. Jangan jadi generasi ‘strawberry’ yang terlihat kuat di luar, tapi rapuh saat menghadapi tekanan,” kata Bindu kepada Tribunnews.
Hal senada turut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Prof. Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D.,
“Supaya hidup bisa dinikmati, maka kita harus punya ilmu pengetahuan. Supaya kita punya ilmu pengetahuan, kita harus mengupayakannya,” jelas Prof. Rahmat.
Beliau menambahkan, proses belajar di UT tidak hanya membekali mahasiswa dengan kemampuan akademik, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup mereka.
“Karena mahasiswa dituntut untuk merancang, mengatur, dan mengevaluasi sendiri perjalanan studinya, mereka terbentuk menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Itulah yang membuat lulusan UT diyakini lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata,” imbuhnya.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang tepat, para lulusan diharapkan tidak hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga mampu menciptakan peluang dalam dunia kerja yang terus berubah.
Seminar ini pun bukan sekadar ajang seremoni menjelang wisuda. Lebih dari itu, forum ini menjadi ruang pembekalan bagi para lulusan agar siap menghadapi dunia nyata, baik secara mental, finansial, maupun keterampilan hidup.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan UT, Prof. Paken Pandiangan, S.Si, M.Si, yang menyampaikan, “Dengan ilmu yang mereka dapatkan, mereka bisa menjadi agen perubahan. Mulai dari diri sendiri, di lingkungan keluarganya, hingga ke masyarakat,” ujar Prof. Paken.
Ia meyakini, ketika lulusan mampu mengelola keuangan dengan baik dan memiliki tujuan hidup yang jelas, maka para lulusan UT akan memberi manfaat lebih luas bagi orang-orang di sekitarnya.
Sisi inspiratif turut dihadirkan lewat penampilan Lidia Mayangsari, mahasiswa UT Jember yang merupakan Runner-up Kontes Ambyar Indonesia 2023. Penampilannya memberi warna tersendiri, menyatukan semangat akademik dan seni dalam harmoni.
Kegiatan seminar semakin bermakna dengan sesi Temu Wicara antara calon wisudawan peserta seminar dengan jajaran pimpinan UT.
Rektor, Ketua Senat, serta para Wakil Rektor yang hadir membuka ruang dialog terbuka antara mahasiswa dan pimpinan universitas dalam suasana hangat dan penuh refleksi.
Sebagai penutup, seminar menghadirkan sesi motivasi dari Prof. Gorky M. Sembiring—tokoh pendidikan yang membakar semangat para wisudawan untuk terus melangkah, berkembang, dan memberi dampak.
Dalam momentum ini pula, UT memperkenalkan sejumlah wisudawan inspiratif yang mencerminkan semangat belajar tanpa batas: