TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Untuk memudahkan akses layanan bagi penyandang disabilitas, Pemkab Banjarnegara melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) setempat melaunching kartu disabilitas.
Launching dilakukan oleh Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana ditandai penyerahan simbolis kartu disabilitas kepada Dwi Retno Anggraeni, salah satu penyandang disabilitas, warga Jalan Gelatik RT 0O2/RW 002 Kelurahan Parakacanggah, Banjarnegara, Selasa (8/7/2025), yang dihadiri sejumlah pejabat terkait.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pemberian kartu disabilitas merupakan respon dari pemerintahan daerah untuk memberikan pelayanan yang sama bagi para penyandang disabilitas.
"Jadi dengan dengan kartu disabilitas ini, mereka akan mendapatkan kemudahan atau pelayanan yang sama dengan masyarakat pada umumnya," ungkapnya.
Bupati juga menyampaikan, saat mereka memerlukan pelayanan dan ketika menunjukkan kartu disabilitas maka dari OPD dan dinas terkait yang didatangi para pemilik kartu ini akan memberikan perhatian khusus.
Difabel lanjut Bupati memiliki berbagai macam jenis sehingga pemerintah harus hadir membersamai dan memberikan perlakukan yang sama terhadap penyandang disabilitas.
Bupati menegaskan, semua kartu disabilitas akan segera diberikan kepada para penyandang disabilitas di Banjarnegara.
Bupati Amalia Desiana juga berharap peran serta masyarakat apabila ada yang belum mendapatkan untuk segera melapor ke Dinas Sosial sehingga akan segera dilakukan proses pembuatan kartu baru.
Seperti diketahui, Dwi Retno Anggraeni mengalami masalah kelumpuhan sejak tahun 2016 saat masih duduk di kelas 3 MAN 1 Banjarnegara. Gadis yang malang ini lumpuh setelah melakukan push up di sekolahnya.
Berkat kesabaran, Dwi Retno bisa melanjutkan sekolah hingga lulus dan sekarang kuliah di Universitas Terbuka (UT).
Tidak itu saja, Dwi Retno juga berhasil bangkit dengan membuat beragam kerajinan tangan seperti mainan edukasi, hanging door, aksesoris buket bunga hingga kado wisuda. Usaha kerajinan flanel Banjarnegara miliknya diberi nama d'Ra Craft.
Melihat semua ini, Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana mengaku bangga dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dwi Retno Anggraeni. Dengan keterbatasan yang ada namun dia berhasil bangkit memberikan semangat dan motivasi kepada difabel lainnya.
Ia juga menyampaikan jika pada saatnya pemerintah juga akan hadir untuk bisa memasarkan produk - produk yang dihasilkan oleh penyandang disabilitas sehingga dapat meningkatkan daya jual dan muaranya tentu menyejahterakan masyarakat Banjarnegara.
Plt Kepala Dinsos PPPA Banjarnegara Aditya Agus Satria melalui Eni Purwandari SH, Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos PPPA Banjarnegara menjelaskan, jumlah difabel di Banjarnegara sekitar 5970 orang.
Tahap awal baru dapat menerbitkan 100 kartu disabilitas dan itu baru data yang ada di perkumpulan disabilitas di Banjarnegara, perwakilan dari Paguyuban Disabilitas Mandiri, Putra Bara dan Pertuni.
"Secara bertahap Dinsos PPPA akan berusaha agar semuanya penyandang disabilitas mendapatkan kartu layanan ini. Kita sesuaikan dengan anggaran yang ada," jelas Eni Purwandari, SH.
Iya juga menegaskan jika mereka memang berbeda, namun hendaknya jangan dibedakan. Karena mereka juga bisa seperti kita yang diberikan hidup normal.
Sedang untuk jenis pelayanan yang diberikan kepada mereka melalui kartu disabilitas adalah kantor layanan pemerintah seperti rumah sakit, PDAM dan kantor kantor penyelenggara pelayanan publik di Kabupaten Banjarnegara. (*)