Ceramah Zakir Naik di Malang Berlangsung Tertib, Damai, dan Inklusif
GH News July 11, 2025 09:04 AM

TIMESINDONESIA, MALANG – Ceramah dai internasional asal India, Dr Zakir Naik, yang digelar di Stadion Gajayana, Kota Malang, Kamis (10/7/2025) malam, berlangsung dengan tertib dan damai.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Indonesia Lecture Tour 2025 dan mampu menciptakan suasana sejuk serta menjunjung tinggi nilai toleransi antarumat beragama.

Kendati sebelumnya sempat menuai penolakan dari sejumlah kelompok, gelaran tersebut justru berjalan jauh dari kesan provokatif. Sebaliknya, acara dakwah ini terbuka untuk semua kalangan, termasuk pengunjung non-Muslim, yang tidak hanya diperbolehkan hadir, tetapi juga difasilitasi secara baik.

Lebih-dari-15-ribu-orang-menghadiri.jpgLebih dari 15 ribu orang menghadiri acara ceramah dai asal India Dr Zakir Naik di Stadion Gajayana Malang, Kamis (10/7/2025) malam. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia

Selain Dr. Zakir Naik, hadir pula putranya, Syaikh Fariq Naik, yang juga menyampaikan materi dakwah. Keduanya membawakan ceramah dengan pendekatan edukatif dan penuh kedamaian.

Tidak ada pernyataan yang menyerang keyakinan lain, dan ruang tanya jawab disediakan secara terbuka, namun tetap dalam koridor sopan santun dan saling menghargai.

“Ini bukan hanya ruang dakwah, tapi juga ruang dialog antariman,” kata seorang panitia. Hal ini diperkuat oleh antusiasme peserta yang mencapai lebih dari 15 ribu orang dari berbagai latar belakang.

Pengamanan melibatkan sekitar 250 personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan. Penataan area stadion juga dibuat teratur dengan dua jalur masuk berbeda bagi laki-laki dan perempuan/VIP, yang mendukung kelancaran arus pengunjung sejak sore hingga malam hari.

Dalam ceramahnya, Dr. Zakir Naik mengangkat tema tentang Nabi Muhammad dari perspektif berbagai agama. Sementara itu, Fariq Naik menyampaikan materi seputar niat dalam ajaran Islam.

Keduanya menekankan pentingnya dakwah yang santun dan merangkul, sejalan dengan semangat masyarakat Malang yang dikenal menjunjung nilai kerukunan.

Di tengah isu intoleransi yang kerap mencuat, acara ini menjadi bukti bahwa dakwah berskala besar bisa berjalan damai dan memperkuat keberagaman di tengah masyarakat. (*)

Pewarta: Ardana Pramayoga

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.