TIMESINDONESIA, MALANG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dr. H. Puguh Wiji Pamungkas, MM, menggelar reses masa sidang II tahun 2025 yang dilaksanakan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Salah satu sorotan menyita perhatian datang dari Fatonah, warga dari kalangan ibu-ibu. Ia menyuarakan keresahannya mengenai banyaknya lulusan perguruan tinggi yang kini menganggur.
"Banyak anak-anak kita sudah sarjana, tapi malah bingung cari kerja. Lulusan S1 pun sekarang susah bersaing. Kami minta agar pemerintah provinsi bisa lebih serius membuka lapangan kerja yang layak dan jelas," ucap Fatonah di hadapan ratusan warga yang hadir.
Menanggapi hal itu, Dr. Puguh menyampaikan bahwa tingginya pengangguran terdidik memang menjadi perhatian serius pemerintah. Ia menekankan pentingnya langkah konkret seperti penguatan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di 16 kabupaten/kota milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama DPRD.
“Melalui BLK yang didukung langsung oleh Pemprov Jatim, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan kerja secara gratis, baik itu pelatihan digital, otomotif, pertanian, tata boga, sampai kewirausahaan. Ini harus dimanfaatkan oleh anak-anak muda kita,” tegasnya.
"Kita tidak bisa membiarkan generasi muda kehilangan arah. Salah satu solusi yang sedang kita dorong di DPRD adalah perluasan program pelatihan keterampilan kerja, inkubasi wirausaha, dan kemudahan akses ke pembiayaan UMKM. Kita harus bantu anak muda bukan hanya mencari kerja, tapi juga menciptakan kerja,” tegas Dr. Puguh.
Berdasarkan data BPS Jawa Timur, per Februari 2025, angka pengangguran dari lulusan perguruan tinggi masih berada di kisaran 7,4%, yang menunjukkan adanya tantangan serius di lapangan kerja formal. Oleh karena itu, sinergi antara pendidikan, pelatihan vokasi, dan pembukaan akses usaha menjadi strategi utama yang terus didorong oleh DPRD Jatim. (*)