TIMESINDONESIA, JEMBER –
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, mengungkapkan dua langkah strategis yang dinilai ideal untuk meningkatkan hasil panen para petani di Kabupaten Jember.
Sudaryono menyebutkan bahwa langkah pertama adalah memastikan ketersediaan bibit unggul dan pupuk yang memadai bagi para petani.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan tersebut akan memudahkan para petani dalam mengelola lahannya.
"Itu dipenuhinya oleh pemerintah, supaya petani kerjanya enak," ujarnya saat menghadiri panen raya di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung pada Jumat (11/7/2025).
Langkah kedua yang dia soroti adalah peningkatan intensitas tanam di lahan yang sama.
Jika sebelumnya lahan sawah hanya ditanami satu kali dalam setahun, maka ke depan diharapkan bisa dua hingga tiga kali tanam dalam satu tahun.
"Kita tidak perlu nyangkul di tempat yang baru, tidak perlu membuka lahan baru," kata Sudaryono.
Selain itu, dia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Jember dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, selain soal tanah yang subur, kepemimpinan Bupati Jember yang visioner juga menjadi nilai tambah dalam upaya peningkatan produktivitas.
"Jember ini saya kira satu potensi yang besar. Bupatinya muda, visioner, dan tentu saja menambah koordinasi yang mudah bagi kami untuk betul-betul meningkatkan produktivitas pangan," tambahnya.
Sudaryono menegaskan bahwa Provinsi Jawa Timur saat ini merupakan salah satu lumbung pangan utama Indonesia, khususnya dalam komoditas beras, jagung, tembakau, dan gula.
"Jawa Timur itu juara pangan. Beras juara, jagung juara, tembakau dan gula juga juara. Ini memang lumbung pangan Indonesia," tegasnya.
Tidak hanya soal pangan, Sudaryono juga menyinggung soal komoditas unggulan Jember, yakni tembakau yang memiliki kualitas unik dan bagus.
"Kualitas tembakau di sini cukup unik dan bagus. Didukung oleh kondisi geografis dan tanah yang baik, kemudian sirkulasi udara dan sebagainya," jelasnya.
Oleh karena itu, Sudaryono akan mendorong hadirnya investasi dan industri pengolahan tembakau di Jember agar tembakau tersebut dapat dikelola dengan baik.
"Kami ingin betul-betul selain mendatangkan investor, membangun industri di sini, sehingga tembakaunya bisa terserap dengan baik. Intinya kualitas bagus, kami ingin tingkatkan produksi, tapi khusus tembakau ini beda dengan jagung. Ini harus ada industri di situ, kalau nggak kita susah, begitu panen susah jualannya," pungkasnya. (*)