TIMESINDONESIA, MALANG – Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan), digelar di lapangan Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Sitiarjo adalah salah satu wilayah yang setiap tahunnya rawan terjadi bencana alam. Mulai dari bencana longsor dan banjir. Bahkan juga potensi Tsunami.
Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW yang digelar pada Jumat (11/7/2025), dipimpin dan dibuka langsung oleh Danrem (Komandan Resor Militer) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf. Kohir.
Hadir juga Wakil Bupati Malang, Hj Lathifah Shohib, Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol Inf Danu Prasetyo, Ketua Majelis Agung GKJW, pdt Natael Hermawan Prianto, Sekum Majelis Agung GKJW, pdt Dr Agus Siswanto, Ketua GM FKPPI Jawa Timur, Ir R Agoes Soerjanto.
Dalam sambutannya, Danrem Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf. Kohir menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi terselenggaranya Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW yang diikuti oleh banyak elemen dan warga di Desa Sitiarjo,Kabupaten Malang.
Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW, diikuti oleh ratusan relawan dari beberapa unsur organisasi lintas agama. Diantaramya, relawan dari GKJW, GP Ansor, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) dan warga desa sekitar lokasi rawan bencana.
"Saya sangat bangga dengan dilaksanakannya Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW, di daerah rawan bencana. Ini akan menjadi ajang silaturahim dan koordinasi untuk kesiagaan menangani bencana," katanya.
Wilayah Jawa Timur jelasnya, adalah daerah yang potensi terjadi bencana atau gempa. Mulai dari longsor, banjir dan bahkan tsunami.
"Melihat potensi daerah rawan bencana, pemerintah dan masyarakat, dituntut untuk selalu siap siaga untuk penanganan jika terjadi bencana, yang mengakibatkan akan banyak kerusakan," jelasnya.
Dengan Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW ini, diharapkan akan terjalin terbentuknya jalur koordinasi yang harus selalu berjalan dengan baik.
"Apel Jambore Ini akan digelar beberapa hari. Ada pelatihan, evalusi dan migitasi bencana. Memberikan ilmu kebencanaan pada relawan dan warga," katanya.
Dengan kegiatan ini tamnahnya, bisa menjadi ajang silaturahim, tukar pengalaman dan menambah ilmu penanganan kebencanaan.
"Ini harus dilakukan secara rutin. Tidak hanya saat ini. Karena ini akan menjadi cikal bakal kepedulian migitasi bencana bagi semua pihak, terutama para relawan dan warga di lokasi rawan bencana," tegasnya.
Apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW ini, pertama digelar di Jawa Timur. Apel tersebut menjadi ajang bagi relawan dan warga sekitar lokasi rawan bencana, di Jawa Timur.
Apel Jambore ini akan terkoordinasi bersama untuk hadapi bencana. "Ini kemajuan luar biasa. Dari warga dan GKJW, pemuda dan relawan lainnya. Ini Apel Jambore Relawan Kebencanaan pertama di Jawa Timur. Sebelumnya hanya kumpul bersama. Dan apel jambore ini akan ada edukasi dan pelatihan khusus kebencanaan," terang Danrem Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf. Kohir.
Untuk tipologi daerah di Malang Raya, daerah wisata, hutan dan pantai. Sangat berpotensi terjadi bencana. Karenanya, warga dan relawan harus dibekali tentang kesigaan dan penanganan bencana. Mulai dari siaga bencana tsunami, erupsi dan longsor.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang, Hj Lathifah Shohib menambahkan, juga sangat memyambut baik digelarnya Apel Jambore Relawan Kebencanaan yang bertujuan untuk memberikan wawasan baru soal kebencanaan.
"Terima kasih atas digelarnya apel jambore ini, yang bertujuan untuk kepedulian tanggap bencana. Semoga kegiatan ini berjalan sukses. Apalagi saat ini kondisi cuaca memang tidak menentu. Semoga tidak terjadi bencana," katanya.
Lathifah juga menyampaikan, bahwa di Malang memang harus ada pemetaan soal lokasi rawan bencana. "Di Kabupaten Malang yang rawan bencana di wilayah Malang Selatan. Longsor dan banjir. Desa Sitiarjo memang sering terjadi bencana," katanya.
Terakhir, Lathifah menyampaikan terima kasih kepada pihak GKJW yang telah menggelar apel Jambore Relawan Kebencanaan GKJW di Kabupaten Malang," kata Lathifah, mewakili Bupati Malang, HM Sanusi. (*)