Dari Ternate ke Bandung, Perjuangan Dian Aprilia Pary Demi Jadi Penyerang Timnas Wanita Indonesia
Hasiolan Eko P Gultom July 11, 2025 10:30 PM

Dari Ternate ke Bandung, Perjuangan Dian Aprilia Pary Demi Jadi Penyerang Timnas Wanita Indonesia

Alfarizy Ajie Fadhilah/Tribunnews.com


TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Dian Aprilia Pary baru saja menginjak usia 14 tahun pada 16 April lalu. Namun, langkahnya sudah jauh meninggalkan rumah.

Pemain muda Bandung All Stars ini adalah contoh nyata bahwa mimpi memang bisa tumbuh dari tempat yang jauh, bahkan dari timur Indonesia, Ternate, Maluku Utara.

Tak banyak yang tahu, di balik senyumnya yang pemalu dan pergerakannya yang lincah di lapangan, tersimpan cerita tentang keberaniannya untuk pergi ke tanah orang.

Dian meninggalkan kampung halamannya di Ternate demi satu hal: menjadi pemain Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia.

"Orang tua saya di Ternate. Saya ngerantau ke Bandung untuk main bola," ujarnya saat ditemui setelah menjadi perwakilan pemain di konferensi pers usai pertandingan, Jumat (11/7/2025).

Di Kota Kembang, Dian menemukan panggung baru. Ia bergabung dengan sekolah sepak bola dan aktif bermain di Bandung Women League (BWL), tempat talenta-talenta muda putri mulai dikenal.

Tapi perjuangannya tak semulus yang terlihat dari luar. Ia harus beradaptasi di kota baru, hidup mandiri, dan jauh dari pelukan keluarga.

Dian baru saja membantu All Stars Bandung menyabet tiket semifinal Piala Pertiwi All Stars 2025.

Di bawah terik matahari yang menyorot Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Dian berhasil mencetak brace dan membawa timnya menang 5-1 atas tim tuan rumah.

All Stars Kudus harus bertekuk lutut di hadapan tim besutan pelatih Dian Nadia Mutiara.

"Orang tua nonton lewat live streaming. Jadi saya ingin membuktikan, saya bisa," tegas Dian Pary.

Dari Bek ke Striker

Saat pertama kali mengenal si kulit bundar, Dian tak langsung menjadi penyerang.

Dia membuka jalannya di sepak bola sebagai bek kanan. Kala itu, dia masih bermain bersama tim-tim putra di Ternate.

Namun saat berusia 13 tahun, pelatihnya memindahkan posisi ke depan. Ternyata, di sanalah potensinya meledak.

"Karena kalau main bek di posisi main sama cowok, nggak kemungkinan gitu. Cocoknya jadi penyerang," jelasnya.

Sejak saat itu, Dian semakin percaya diri. Ia merasa lebih nyaman sebagai penyerang, dan menurutnya ada kepuasan tersendiri usai menyarangkan si kulit bundar di gawang lawan.

Kini, Dian menjadi salah satu pemain muda yang mencuri perhatian di Piala Pertiwi All Stars 2025.

Ia tampil gemilang bersama Bandung All Star, membawa semangat dari Timur untuk membuktikan bahwa kerja keras dan keberanian meninggalkan zona nyaman akan selalu menemukan jalannya.

Soal sosok yang diidolakan, Dian menyebut penyerang muda Garuda Pertiwi, Claudia Scheunemann.

Dari tempat nun-jauh di Ternate, Dian menabur harapannya di setiap lapangan hijau yang ia pijak.

Piala Pertiwi All Stars pun menjadi panggung untuk membuktikan jika dirinya layak untuk bersaing menuju Timnas muda.



© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.