TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi menunjukkan solidaritas spiritual atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, dengan turut menginstruksikan pelaksanaan Sholat Ghoib dan Tahlil Bersama secara serentak di seluruh masjid se-Bumi Blambangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tahfidziyah PCNU Banyuwangi, Kiai Sunandi Zubaidi, ditemui usai menjadi imam sholat ghoib di Dermaga Bulusan, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pada Jum’at (11/7/2025).
“Doa bersama dan sholat ghoib ditujukan kepada seluruh korban KMP Tunu Pratama Jaya yang telah meninggal dunia,” kata Kiai Sunandi, Jum’at (11/7/2025).
PCNU Banyuwangi, diketahui telah mengeluarkan instruksi resmi bernomor 145/PC.01/A.II.08.03/1612/07/2025 terkait musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Instruksi tersebut ditujukan kepada seluruh jajaran Nahdlatul Ulama di semua tingkatan, mulai dari pengurus cabang, majelis wakil cabang, ranting, anak ranting, lembaga, badan otonom, hingga warga Nahdliyin se-Kabupaten Banyuwangi.
“PCNU telah menginstruksikan masyarakat untuk melaksanakan sholat ghoib dan tahlil bersama usai sholat Jum’at di masjid sekitar tempat tinggal masing-masing,” ungkap pengasuh PP. Al-Kalam, Blimbingsari tersebut.
Dijelaskan Kiai Sunandi, doa bersama ini turut dipanjatkan bagi para korban yang belum ditemukan, dengan harapan mereka segera ditemukan dalam keadaan terbaik.
Suasana sholat ghaib untuk korban KMP Tunu Pratama Jaya di Dermaga Bulusan. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Ia juga menyampaikan harapan agar proses pencarian dan evakuasi dapat berjalan lancar, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
“Ini adalah salah satu ikhtiar doa bersama untuk para korban yang belum ditemukan. Untuk para korban semoga diberikan tempat terbaik,” tuturnya.
Mewakili seluruh jajaran PCNU Banyuwangi, Kiai Sunandi turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada, Rabu (2/7/2025), di perairan Selat Bali.
“Semoga seluruh amal ibadah korban kapal dapat diterima. Duka ini menjadi duka masyarakat Banyuwangi. Semoga proses pencarian korban lainnya dipermudah dan segera ditemukan,” tutupnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB di perairan Selat Bali.
Dalam kecelakan ini, 30 orang berhasil selamat dan 17 orang ditemukan meninggal dunia. Sedangkan sisanya masih dalam pencarian. Termasuk sejumlah penumpang yang tidak tercatat dalam data manifest.
Sesuai data manifest yang telah dirilis, total kapal tersebut mengangkut 65 orang yang terdiri 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit. (*)