Banyak anak muda dan bahkan kalangan artis turut mengunggah momen bermain padel di media sosial. Olahraga raket ini berasal dari Meksiko. Padel dimainkan di lapangan berukuran 10x20 meter, sekitar 25 persen lebih kecil dari lapangan tenis.
Meskipun terlihat santai, olahraga padel memiliki teknik-teknik khusus. Salah satunya bahkan disebut sebagai pukulan tersulit.
Mengenal Padel dan Perbedaannya dengan Tenis
Olahraga padel dimainkan di lapangan persegi panjang yang dikelilingi oleh dinding kaca dan pagar kawat. Di Indonesia, Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) telah dibentuk. Organisasi ini berada di bawah naungan KONI Pusat.
PBPI ingin menjadikan PON 2024 Aceh-Sumatera Utara sebagai ajang memperkenalkan padel ke seluruh masyarakat Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo telah menyatakan dukungannya.
Ketua Umum PBPI, Galih Kartasasmita, melihat padel sebagai peluang besar bagi Indonesia. Ia merasa Indonesia bisa bersaing di kancah internasional. Pasalnya, padel masih tergolong baru di Asia, khususnya Asia Tenggara, pada tahun 2023 lalu.
Dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (12/7/2025), Padel dan tenis memiliki beberapa perbedaan mendasar. Padel menggunakan raket solid tanpa senar. Umumnya, raket padel lebih kecil dan ringan.
Sementara itu, raket tenis memiliki ukuran panjang tidak lebih dari 29 inci (73,66 cm). Lebarnya tidak lebih dari 12,5 inci (31,75 cm). Bola tenis memiliki diameter 65 mm dengan berat 42 gram. Rebound-nya antara 0.95-1.10.
Mengenai lapangan, lapangan tenis berbentuk persegi panjang dengan permukaan datar dan rata. Tenis bisa dimainkan di lapangan terbuka yang luas. Sementara itu, padel justru menggunakan lapangan yang lebih kecil dan tertutup.
Standar ukuran lapangan tenis adalah panjang 23,77 m dengan lebar 8,2 m untuk single. Untuk double, lebarnya 10,97 m.
Mengenai pola permainan, padel cenderung dimainkan secara ganda (double). Sementara itu, tenis bisa dimainkan secara tunggal (single) maupun ganda.
Permainan padel menuntut pemain aktif bergerak ke depan mendekati net. Tujuannya adalah untuk mematikan bola. Sedangkan tenis memungkinkan pemain tetap bertahan dan menyerang dari garis belakang.
Aturan untuk menentukan pemenang dalam padel mengikuti pola tenis, yaitu 15, 30, dan 40. Pemain yang bisa memenangkan dua set pertama akan diklaim secara langsung sebagai pemenangnya. Status deuce berlaku saat skor 40-40.
Pukulan Tersulit dalam Olahraga Padel
Dalam olahraga padel, ada sejumlah teknik yang perlu dikuasai. Dikutip dari BolaSport, salah satu yang paling menantang adalah pukulan bandeja. Teknik ini disebut sebagai salah satu pukulan tersulit untuk dikuasai dalam padel.
Pukulan ini menyerupai gerakan pukulan mendatar seperti sebuah piring. Bandeja merupakan pukulan forehand pada bagian bawah bola. Tujuannya adalah untuk menghasilkan putaran bola ke belakang atau backspin.
Teknik ini menghasilkan bola rendah dan sulit dikembalikan oleh lawan. Pukulan bandeja melibatkan ayunan tangan yang mirip dengan smash. Namun, posisinya berbeda dan titik kontak lebih rendah.
Selain bandeja, beberapa teknik lain dalam padel juga membutuhkan tingkat kesulitan tersendiri. Salah satu pukulan tersulit lainnya adalah smash.
Memukul bola dengan kekuatan dan presisi yang tepat dalam smash membutuhkan latihan dan koordinasi yang baik. Ada pula volley, yakni pukulan cepat di dekat net. Volley merupakan bagian penting dalam menyerang dan menciptakan tekanan pada lawan.
Menguasai bandeja, smash, dan volley adalah kunci untuk menjadi pemain padel yang efektif dan kompetitif. Ini menunjukkan bahwa di balik kesan santainya, olahraga padel menawarkan tantangan teknis yang mendalam bagi para pemainnya.
