BOLASPORT.COM - Sepp Blatter mengecam keras kepemimpinan FIFA saat ini karena sepak bola telah "kalah" dari Arab Saudi. Dia mengkritik peran Gianni Infantino yang "tidak memberikan perlawanan" dan tunduk kepada kemauan negara Timur Tengah tersebut.
Pada bulan Desember tahun lalu, Arab Saudi dikukuhkan FIFA sebagai negara tuan rumah Piala Dunia 2034 setelah pencalonan tanpa lawan untuk turnamen tersebut.
Melalui kekuatan finansialnya, Arab Saudi kini mengendalikan FIFA dan sepak bola.
Arab Saudi telah berinvestasi secara signifikan di sepak bola dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun 2023 ketika Public Investment Fund (PIF) mengambil alih empat tim domestik, yakni Al Ahli, Al Hilal, Al Ittihad, dan Al Nassr, di Liga Arab Saudi.
Penguasaan empat klub raksasa itu hanya setahun setelah PIF membeli 85 persen saham di klub Liga Premier Inggris Newcastle United.
PIF adalah dana kekayaan negara Arab Saudi.
Dana ini merupakan salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia dengan total aset diperkirakan sebesar 941 miliar dolar AS atau lebih dari Rp15 kuadriliun (Rp15.260 triliun).
Dana Investasi Publik ini didirikan pada 1971 untuk tujuan menginvestasikan dana atas nama Pemerintah Arab Saudi.
Dana kekayaan ini dikendalikan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi sejak tahun 2015.
Kesepakatan siaran FIFA senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun untuk Piala Dunia Klub 2025 yang baru diperluas dengan DAZN merupakan elemen lain dari posisi dominan Arab Saudi dalam sepak bola.
Sebagian saham DAZN, platform hiburan dan streaming olahraga Inggris, kini dimiliki oleh anak perusahaan PIF khusus olahraga, SURJ Sports Investment.
Selain itu, merek-merek Arab Saudi lainnya telah dipromosikan di berbagai ajang klub dan internasional baru-baru ini, termasuk Aramco, Riyadh Air, dan Visit Saudi.
"Kita telah kehilangan sepak bola yang tersedot ke Arab Saudi," kata Blatter kepada saluran TV Jerman, ntv.
"Kita menawarkannya sepak bola, dan mereka menerimanya."
"Anehnya, tidak ada yang menentang hal ini di dalam FIFA," imbuh mantan presiden FIFA itu.
Kritikan keras Blatter kepada FIFA dan Gianni Infantino itu muncul hanya beberapa hari menjelang drawing atau undian Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Undian itu dijadwalkan pada 17 Juli 2025 di Markas AFC, Kuala Lumpur, Malaysia, tidak jadi di Osaka, Jepang.
FIFA, melalui AFC, langsung menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagi tuan rumah putaran keempat itu tanpa mendengar masukan dari empat negara lainnya.
Indonesia, Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA) mengecam cara FIFA itu karena sangat menguntungkan Arab Saudi dan Qatar.
Usulan agar putaran keempat digelar di tempat terpusat yang netral tak digubris FIFA sama sekali.
Merujuk pada kritikan keras Sepp Blatter, muncul dugaan kuat bahwa Arab Saudi memang lebih diutamakan lolos ke Piala Dunia 2026.
Di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini, hanya juara grup yang berhak lolos otomatis.
Tim unggulan untuk drawing telah dibagi berdasarkan ranking FIFA, di mana Qatar dan Arab Saudi berada di pot 1, disusul Irak dan UEA di pot 2, serta Oman dan Timnas Indonesia di pot 3.
Arab Saudi sangat berpotensi kembali satu grup dengan Skuad Garuda seperti di putaran ketiga kualifikasi lalu.
Jay Idzes dkk mampu tampil lebih efektif dalam dua pertemuan kontra Arab Saudi dengan hasil 1-1 di Jeddah dan menang 2-0 di Jakarta.
Akan tetapi, skenario di putaran keempat telah disusun dengan sangat rapi, siapa yang harus lolos ke Piala Dunia 2026.
Sepp Blatter juga mengkritik kepemimpinan penggantinya sebagai presiden FIFA, Gianni Infantino.
"Semuanya dilakukan secara elektronik, dan tidak ada yang berkomentar," kata Blatter.
"Anda bahkan bisa terlambat enam jam ke kongres FIFA," ucap pria Swiss berusia 89 tahun itu.
Pada bulan Mei lalu, Kongres FIFA di Paraguay ditunda hanya gara-gara Infantino tidak tiba tepat waktu sesuai jadwal di Asuncion.
Hal itu terjadi setelah dia memutuskan untuk bergabung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam kunjungan ke Arab Saudi dan Qatar.
Pentingnya Arab Saudi bagi Infantino juga membuat rapat Dewan FIFA di awal pekan terpaksa diubah menjadi rapat virtual.
Blatter menjadi presiden FIFA pada tahun 1998.
Masa jabatannya sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia sepak bola juga diwarnai kontroversi, dengan beberapa skandal korupsi yang menimpa FIFA dan pemberian Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Qatar, yang masing-masing menuai kritik luas.
Blatter kemudian mengakui pada tahun 2022 bahwa pemberian turnamen tahun itu kepada Qatar 12 tahun sebelumnya merupakan "sebuah kesalahan".
Pada bulan Maret tahun ini, Blatter dan mantan presiden UEFA Michel Platini dibebaskan dari kesalahan keuangan oleh pengadilan banding di Swiss.
Pada Desember 2015, Blatter dan Platini dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama delapan tahun, yang kemudian dikurangi menjadi enam tahun setelah banding melalui penyelidikan oleh komite etik FIFA.
FIFA, dan otoritas Swiss, menuduh bahwa pembayaran sebesar 2 juta franc Swiss dimaksudkan untuk memastikan Platini membantu mengumpulkan suara yang diperlukan agar Blatter terpilih kembali sebagai presiden FIFA pada tahun 2011.
Blatter dan Platini selalu membantah melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa pembayaran tersebut merupakan biaya yang dibayarkan kepada Blatter atas pekerjaannya sebagai penasihat dari tahun 1998 hingga 2002, yang tertunda karena FIFA tidak memiliki dana untuk membayarnya secara penuh pada saat itu.
POT UNGGULAN DRAWING PUTARAN KEEMPAT KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026
Pot 1
Qatar (53)
Arab Saudi (58)
Pot 2
Irak (59)
UEA (66)
Pot 3
Oman (79)
Indonesia (118)
Keterangan: Pot dibagi berdasarkan ranking FIFA (angka dalam kurung).Drawing 17 Juli 2025, enam tim dibagi menjadi dua grup. Pertandingan tanggal 8, 11, dan 14 Oktober 2025.