Indonesia Mudah Bujuk Patrick Kluivert, Media Asing Nilai Timnas Singapura Susah Cari Pelatih setelah Ditinggal Pelatih Jepang
Najm Ula July 14, 2025 03:15 PM

BOLASPORT.COM - Timnas Singapura sedang mencari pelatih baru setelah ditinggal Tsutomu Ogura, negara kecil sulit mencari pelatih.

Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) sedang pusing mencari nakhoda anyar untuk pasukan The Lions.

Timnas Singapura sedang tanpa pelatih setelah ditinggal sosok asal Jepang, Tsutomu Ogura, pada Mei lalu.

Padahal, Ogura baru melatih negeri mungil tersebut selama satu tahun.

Ogura adalah pelatih ketiga beruntun dari Jepang yang dipekerjakan FAS, setelah Tatsuma Yoshida dan Takayuki Nishigaya.

Untuk sementara, kursi nomor satu Singapura diduduki pelatih lokal Gavin Lee.

Mencari pelatih permanen menjadi tugas mutlak bagi FAS mengingat Hariss Harun dkk sedang berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2027.

Hanya juara grup yang akan lolos ke Piala Asia 2027, sedangkan Singapura saat ini meraih poin sama (4 poin) dengan Hong Kong di Grup C.

Agenda Kualifikasi Piala Asia 2027 akan dilanjutkan pada Oktober, saat Singapura bertandang ke India.

Media Asing, ESPN, merujuk langkah PSSI saat menunjuk pelatih timnas Indonesia, yaitu Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.

"Pendekatan yang paling mungkin dilakukan FAS yaitu mereka akan berburu pelatih asing," tulis ESPN.

"Itulah yang dilakukan tetangga regional mereka, seperti bagaimana pelatih Korea Selatan Park Hang-seo dan Shin Tae-yong menikmati sukses besar di Asia Tenggara."

"Mereka (FAS) juga melihat euforia yang ditimbulkan nama besar seperti legenda Barcelona dan Belanda Patrick Kluivert di Indonesia."

Pada akhirnya, media tersebut juga merujuk faktor Singapura sebagai negara kecil dengan sumber daya sepak bola terbatas.

Berbanding terbalik dengan timnas Indonesia, yang dengan mudah menggaet nama besar.

"Penunjukan pelatih asing di masa lalu, mau diakui atau tidak, tidak sepenuhnya menyatu dengan kompleksitas sepak bola Singapura," tulis ESPN.

"Terutama karena realitas tak terbantahkan bahwa negara kecil berarti minimnya kolam pemain."

"Apalagi dipersulit dengan kewajiban mengabdi pada negara pada usia krusial pengembangan pemain, 18-21 tahun."

Fans Indonesia patut bersyukur karena hidup di negara besar yang menggilai sepak bola, sehingga tak kekurangan talenta untuk memikat pelatih bernama besar.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.