Wanita Samarinda Idap Kanker Saluran Empedu, Dokter Sebut Gejalanya Bisa Mirip Maag
GH News July 14, 2025 11:03 PM
Jakarta -

Seorang wanita asal Samarinda, Kalimantan Timur, mengaku mengalami gejala mirip maag yang ternyata kanker saluran empedu stadium lanjut. Wanita bernama Agatha itu terkena penyakit tersebut di usianya yang masih 38 tahun.

Gejala tersebut awalnya muncul pada Maret 2024. Agatha mengaku merasa nyeri di bagian lambung yang muncul berulang. Ia sempat tiga kali ke unit gawat darurat dan diberi suntikan obat maag. Namun keluhan yang dirasakan tak kunjung membaik, justru semakin berat.

Bukan hanya sakit perut, Agatha mulai mengalami demam hampir setiap hari, tubuhnya terasa lemas, dan kulitnya mulai menguning. Ia juga merasakan gatal di telapak tangan dan kaki yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

"3x juga di-inject dan didiagnosa hanya sakit maag, namun yang terakhir setelah di-inject obat maag, maag tidak kunjung sembuh," ucapnya kepada detikcom, Selasa (8/7/2025).

Dirinya juga mengalami nyeri perut terasa di bagian kanan atas, disertai keluhan lain seperti buang air besar yang berminyak, telapak kaki terasa panas, hingga penurunan berat badan yang cukup drastis.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Agatha dinyatakan kanker saluran empedu (cholangiocarcinoma) yang sudah menyebar ke hati dan usus dua belas jari (duodenum).

"Saya baru tau dan dokter baru menjelaskan hasil PA tahun sebelumnya (Sept 24) bahwa pada waktu itu saya terkena kanker saluran empedu sudah metastasis (menyebar) ke liver," ucapnya lagi.

Di luar kasus tersebut, dokter spesialis hematologi onkologi, Prof Dr dr Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM, menjelaskan kanker saluran empedu umumnya tidak menimbulkan gejala pada stadium awal. Gejala baru akan dirasakan ketika penyakit sudah berkembang ke stadium lanjut.

Ia menyebutkan, gejala kanker saluran empedu memang bisa menyerupai sakit maag, sehingga sering kali membuat pengidap keliru dalam mengenalinya.

"Misalnya orang ngerasa kok mual, kembung, kayak orang maag gitu ya," ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (8/7).

Menurut Prof Ikhwan, perbedaan utama antara nyeri maag dan gejala kanker saluran empedu terletak pada durasi dan respons terhadap pengobatan. Pasien biasanya mengeluh mual, kembung, atau rasa penuh di perut bagian atas, mirip seperti gejala sakit maag. Namun, keluhan tersebut bersifat kronis dan tak kunjung membaik meski sudah mengonsumsi obat lambung dalam waktu lama.

Selain nyeri perut, Prof Ikhwan menyebut ada sejumlah gejala kanker saluran empedu yang juga bisa dialami pasien. Antara lain:

  • kulit dan mata menguning
  • demam
  • gatal pada kulit
  • penurunan berat badan

"Kadang-kadang keluhannya cuma seperti kembung-kembung, begah, seperti gejala maag pada awal-awal. Terus diobati saja, minum obat maag, dan dilakukan terus-terusan," sambungnya.

"Tapi udah lama diobati bolak-balik, kok masih begitu-begitu aja? Maka dokter harusnya dokter atau orang yang merasa itu harus lebih aware ya. Bukan hanya memikirkan oh ini maag biasa gitu ya. Jadi harus datang ke dokter dan dokternya harus atau pasiennya juga merasa perlu pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya lagi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.