Agar Sepakbola Bisa Dinikmati Semua Orang termasuk Down Syndrome
GH News July 16, 2025 03:03 AM
Jakarta - PSSI dan Berbuatbaik.id memiliki caranya sendiri agar sepakbola bisa dinikmati semua orang. Mereka mengajak anak-anak dengan down syndrome serta anak-anak kolong jembatan untuk ikut serta dalam gelaran Piala AFF U-23 2025.

Bukan sebagai pemain, tapi player escort dalam laga antara Indonesia vs Brunei Darussalam yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK), pada Selasa (15/7) malam. Mustiana Lestari, Konten Lead Berbuatbaik.id, mengatakan kegiatan ini merupakan kolaborasi dari berbuatbaik.id dengan PSSI sepanjang 2025.

"Jadi memang kami ada perjanjian MoU dengan PSSI untuk bisa memberikan inspirasi sebanyak-banyaknya kepada anak-anak yang mungkin kurang beruntung, kemudian berkebutuhan khusus seperti down syndrome yang saat ini ada," kata Tia saat ditemui di stadion.

"Ya, ini request PSSI langsung (anak-anak dari down syndrome) dan kami kasih masukan langsung karena ini bukan player escort pertama. Sebelumnya, kami juga pernah mengundang anak-anak dari penghapal al-quran, alhamdullilah sukses. Kemudian banyak masukan dari penggemar sepakbola juga ingin menghadirkan anak-anak berkebutuhan khusus dan juga dari kalangan kurang mampu," lanjutnya.

Tia menjelaskan, proses pemilihan anak-anak cukup selektif. Adapun mereka bekerja sama dengan berbagai yayasan dan salah satunya POTADS, Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome.

"Jadi sebenarnya banyak yang masuk. Tapi seleksi awal itu pengurusnya karena mereka merupakan orang tua yang tahu kondiai anaknya seperti apa. Down Syndrome ini kan ada spesifikasinya kan, yang berat sampai ringan," lanjut Tia.

"Alhamdullilah-nya dari mulai seleksi pertama oke, kemudian seleksi kedua ke lapangan, akhirnya ketemu lagi timnya yang lebih solid. Sampai sekarang anak-anak ini yang mendampingi tim," tambahnya.

Saat ini total ada tujuh anak-anak down syndrome dan 15 anak-anak kolong jembatan yang akhirnya terpilih untuk mendampingi pemain Timnas Indonesia dan Brunei nanti malam. Mereka juga telah melakukan seleksi ketat sebelum hari pertandingan digelar.

"Iya kemarin kita latihan jadi dievaluasi lagi apakah anak-anak bisa diam, berdiri. Karena kemarin soalnya ada yang lari-lari jadi pas, jadi itu catatan sendiri berbuatbaik.id untuk seleksi lagi," ungkap Tia.

Sebagai langkah antisipasi, AFF juga berencana menurunkan satu personel khusus sebagai tindakan pencegahan apabila ada anak-anak yang berlari di luar arahan.

Sehubungan itu, kehadiran anak-anak tersebut bukan hanya menjadi momen istimewa, namun juga simbol kuat bahwa sepakbola adalah milik semua orang tanpa adanya batasan sosial maupun ekonomi.

"Inginnya juga sepakbola ini dinikmati semua orang termasuk anak-anak down syndrome, dan harapannya ke depan bisa dapat Timnas senior juga agar lebih lagi dan bisa dilihat dunia bahwa anak-anak juga ikutan cinta sama sepakbola Indonesia," Tia mengharapkan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.