Perkembangan teknologi, khususnya media sosial (medsos), menghadirkan kemudahan dalam penyebaran informasi. Namun, di balik kemudahan berkomunikasi dan berbagi informasi, tersembunyi berbagai ancaman yang dapat dikirimkan.
Kejahatan di medsos, seperti penipuan berani, perundungan digital, hingga pelecehan terus meningkat dan memakan banyak korban. Pelecehan medsos (social media harassment) adalah tindakan pelecehan secara daring melalui berbagai platform media sosial.
Bentuk pelecehannya beragam, mulai dari ancaman, penyebaran fitnah, perundungan (bullying), ujaran kebencian, hingga pelecehan seksual. Berikut adalah berbagia bentuk pelecehan media sosial, dilansir dari berbagai sumber:
1. Perundungan (bullying)
Mengintimidasi, mengejek, atau mempermalukan seseorang secara berulang-ulang melalui media sosial.
2. Pelecehan seksual
Mengirimkan pesan atau konten seksual, menyebarkan foto atau video seksual tanpa izin, atau melakukan komentar seksual yang merendahkan.
3. Ujaran kebencian
Menyebarkan kebencian atau prasangka terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan agama, ras, jenis kelamin, orientasi seksual, atau disabilitas.
4. Penyebaran fitnah
Menyebarkan informasi palsu yang merugikan reputasi seseorang.
5. Ancaman
Mengirimkan pesan atau ancaman yang membahayakan keselamatan seseorang.
6. Trolling
Membuat komentar atau postingan yang provokatif dan memicu reaksi negatif dari orang lain.
Pelecehan media sosial dapat memiliki dampak psikologis yang serius bagi korban, seperti kecemasan, depresi, stres, dan trauma. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara mengatasinya, di antaranya sebagai berikut:
1. Blokir dan laporkan
Blokir pelaku dan laporkan tindakan pelecehan kepada platform media sosial. Langkah ini penting untuk melindungi diri sekaligus mencegah pelaku mengulangi aksinya terhadap orang lain.
2. Jangan terpancing
Hindari terpancing untuk membalas komentar atau pesan dari pelaku. Merespons akan menarik perhatian pelaku untuk melakukan kejahatan yang lebih.
3. Simpan bukti
Simpan tangkapan layar atau bukti lain dari pengungkapan sebagai dokumentasi. Bukti ini penting untuk pelaporan ke pihak berwenang atau platform terkait.
4. Cari dukungan
Jika merasa kesulitan menghadapinya, cobalah untuk mencari dukungan lain. Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau tenaga profesional yang dapat membantu secara emosional maupun praktis.
5. Laporkan ke pihak berwajib
Jika tindakan pelecehan sudah sangat merugikan atau mengancam keselamatan, laporkan ke pihak kepolisian. Tindakan ini penting untuk memastikan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mencegah kejadian serupa terulang.