TIMESINDONESIA, MALANG – Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Singhasari KEK Singhasari), Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (15/7/2025).
Kunjungan yang dipimpin Ketua Tim, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, didampingi sejumlah anggota lintas fraksi ini bertujuan untuk mendorong penguatan sektor ekonomi kreatif berbasis digital dan budaya.
Komisi VII menegaskan bahwa KEK Singhasari harus menjadi lebih dari sekadar zona khusus, melainkan menjadi magnet investasi strategis nasional dengan dampak yang nyata terhadap penciptaan lapangan kerja.
“KEK Singhasari tidak cukup hanya menjadi kawasan padat kreasi, tapi juga harus padat karya. Harus ada kehadiran investor besar, hotel multinasional, data center, dan pusat digitalisasi Jawa Timur,” ujar Rahayu Saraswati.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi kehadiran King’s College London, salah satu universitas terkemuka dari Inggris yang menghadirkan pelatihan digital di KEK, serta sekolah animasi dan lembaga pelatihan ekonomi kreatif untuk pelaku UMKM dan pelajar berbakat.
“Di sini sudah ada Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Ada sekolah animasi, dan pelatihan untuk UMKM yang berbasis ekonomi kreatif. Ini luar biasa, tapi perlu dukungan lebih besar lagi,” tambahnya.
Rahayu menekankan pentingnya dukungan pendanaan, akses pasar (off-taker), serta penciptaan ekosistem industri yang mampu menampung hasil karya anak-anak muda berbakat di bidang animasi, film, musik, dan game.
“Talenta kita luar biasa, tapi pasar harus jelas. Ini menyangkut keberlanjutan. Kita bicara tentang anggaran, model bisnis, hingga insentif investasi. KEK harus jadi daya tarik konkret bagi investor besar, bukan hanya tempat showcase,” tegasnya.
Anggota Komisi VII dari Fraksi PKB, Siti Mukaromah, menekankan pentingnya pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berakar pada nilai-nilai budaya lokal.
“KEK harus menjangkau generasi muda dari seluruh lapisan, bukan hanya kalangan elite. Kearifan lokal harus tetap menjadi jiwa dari perkembangan kawasan ini,” tegasnya.
Rahayu juga menyoroti potensi subsektor ekonomi kreatif seperti animasi, film, musik, dan gim yang dinilai memiliki daya saing tinggi di pasar global. Ia mengapresiasi kerjasama KEK dengan King’s College London dan sekolah animasi setempat, namun mengingatkan perlunya dukungan nyata dalam bentuk pendanaan dan akses pasar (off-taker) agar karya kreatif bisa terdistribusi secara optimal.
Bupati Malang HM Sanusi menyambut positif kunjungan tersebut dan berharap adanya percepatan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya.
“Kami berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, DPR, dan kementerian terus diperkuat demi pengembangan KEK Singhasari,” ungkap Sanusi.
Sementara itu, anggota Komisi VII, Erna Sari Dewi, mengingatkan pentingnya peran aktif pemerintah kabupaten dalam mendukung berbagai kebijakan dan pengembangan infrastruktur di kawasan tersebut.
Dari hasil kunjungan, Komisi VII DPR RI menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain:
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya DPR RI untuk memastikan keberhasilan implementasi KEK Singhasari KEK Singhasari sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi kreatif nasional yang berbasis digital, berdaya saing global, namun tetap berakar kuat pada budaya lokal. (*)