Gaya hidup cepat dan konsumsi gula tinggi yang umum di kota Jakarta kian meningkatkan risiko penyakit gula atau diabetes melitus, yang terjadi saat kadar gula darah tinggi akibat gangguan pada insulin (hormon pengatur gula darah). Penting untuk memahami penyebabnya dan melakukan deteksi dini agar bisa dicegah sejak awal karena gejala diabetes sering muncul tanpa disadari.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, mengatakan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah berada dalam tahap pradiabetes atau bahkan diabetes.
"Fase awal itu prediabetes, di mana kadar gula darah puasa sudah di atas normal tetapi belum dikatakan diabetes. Tentu, ada risiko berkembang menjadi diabetes tipe 2. Seseorang dikatakan prediabetes jika hasil HbA1c (rata-rata gula darah 3 bulan terakhir) berada di antara 5,7% hingga 6,4%, atau gula darah puasa (GDP) berkisar 100-125 mg/dL. Kemudian bisa berlanjut ke fase diabetes bila HbA1c ≥ 6,5% atau GDP ≥ 126 mg/dL," jelas Dokter Herry dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2025).
Dokter Herry menjabarkan berbagai faktor pemicu diabetes berasal dari gaya hidup yang kurang baik dan faktor kecemasan berlebihan juga dapat memicu munculnya penyakit diabetes.
"Faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup seperti pola makan tinggi gula, konsumsi nasi putih berlebihan, kurang aktivitas fisik, hingga obesitas dan berisiko diabetes tipe 2. Selain itu, faktor stres kronis dan kurang tidur juga bisa mengganggu keseimbangan gula darah dan hormon yang memengaruhi sistem metabolik," jelasnya.
Selain faktor gaya hidup dan kecemasan, Dokter Herry juga menambahkan bahwa faktor genetik turut berperan dalam risiko terkena penyakit diabetes.
"Seseorang dengan riwayat keluarga diabetes, memiliki risiko tinggi hingga 2-6 kali lipat. Bahkan, diabetes dapat muncul di usia muda, dan risikonya akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia," tambahnya.
Jika tidak dicegah dan dikendalikan dengan baik, lanjut Dokter Herry, berbagai faktor penyebab dapat memicu kondisi yang lebih serius.
"Diabetes itu mother of all diseases, artinya akan ada risiko penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, gangguan penglihatan hingga kebutaan, serta luka yang sulit sembuh yang bisa berujung pada amputasi," ungkapnya.
Oleh karena itu, penting untuk segera mencegah diabetes sejak dini, yaitu menjaga kadar gula darah melalui pemeriksaan rutin, yang dapat dilakukan secara gratis di Sugar Clinic Mayapada Hospital Jakarta Selatan mencakup skrining risiko pradiabetes atau diabetes dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dengan dokter, manajemen diabetes secara menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.
Sugar Clinic ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Kuningan, Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, Anda dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.
Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau lewat MyCare melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. Informasi kesehatan dan berbagai promo layanan dapat ditemui dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Unduh MyCare sekarang, dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.