Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi bekerja sama dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari menyelenggarakan pelatihan dan talent pool bagi pengawas dan pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, saat membuka kegiatan yang digelar di Yogyakarta, Kamis, mengatakan pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan mendorong pengembangan bisnis koperasi.
"Melalui koperasi yang tangguh, profesional, dan terintegrasi dalam rantai nilai ekonomi nasional dari hulu hingga hilir," ujarnya dalam keterangan pers kementerian yang diterima di Jakarta.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu agenda Kemenkop dalam tahapan operasionalisasi Koperasi Desa Merah Putih setelah fase pembentukan kelembagaan rampung. Ke depan, program pendampingan oleh koperasi akan terus diperluas untuk membangun solidaritas ekonomi berbasis gotong royong.
Selain pengurus dan pengawas, Zabadi juga menekankan pentingnya peran anggota dalam sebuah koperasi. Ia menargetkan 50 persen dari jumlah penduduk desa menjadi anggota koperasi tahun ini.
Zabadi mengilustrasikan jika sebuah koperasi desa memiliki 10.000 anggota dengan iuran wajib Rp20.000 per bulan, maka potensi dana kelolaan mencapai Rp200 juta per bulan.
"Dengan dana sebesar itu, sangat besar peluangnya untuk mengembangkan unit bisnis yang dimiliki," tambahnya.
Pelibatan KSP Nasari, yang telah berdiri sejak 1998, diharapkan mampu mentransfer pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik (good practice) kepada pengurus Koperasi Desa Merah Putih.
Ketua KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, menegaskan komitmennya tidak hanya sebagai fasilitator pelatihan, tetapi juga sebagai mitra pendamping dalam pengembangan model bisnis dan peningkatan kapasitas SDM koperasi.
"KSP Nasari menyelenggarakan training dan talent pool bagi pengawas dan pengurus Kopdes/Kel Merah Putih dengan tindak lanjut dukungan berupa pendampingan, sertifikasi, ataupun bentuk permodalan bagi Kopdes/Kel Merah Putih terpilih," jelas Frans.
Pelatihan ini diikuti oleh 46 peserta dari 16 Kopdes Merah Putih di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Fokus kegiatan adalah membekali koperasi dengan keterampilan dasar dan lanjutan dalam mengelola koperasi secara profesional, berkelanjutan, dan modern. Materi pelatihan mencakup prinsip dasar koperasi, tata kelola kelembagaan, perizinan dan legalitas usaha, pengelolaan keuangan dan akuntansi, serta transformasi digital.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Yogyakarta, Srie Nurkyatsiwi, menggarisbawahi bahwa SDM koperasi yang berkualitas sangat penting. Ini diperlukan untuk menyusun rencana yang matang dan strategi yang jelas agar koperasi dapat maju.
“Sehingga koperasi akan bisa dihadapi tantangannya walaupun pasti ada perubahan yang akan terjadi," kata Srie.