Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan embarkasi haji berbasis hotel di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo mulai beroperasi pada musim haji tahun 2026.

"Target tahun depan beroperasi dan kemarin saat penyusunan timeline embarkasi Yogyakarta International Airport (YIA) sudah dimasukkan," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY Jauhar Mustofa saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Jumat.

Skema embarkasi tersebut, menurut Jauhar, menempatkan seluruh tahapan pelayanan, mulai dari karantina, pemeriksaan kesehatan akhir, administrasi, hingga imigrasi di hotel-hotel sekitar bandara.

"Untuk sementara kita siapkan dua hotel, tetapi nanti masih akan dimatangkan lagi. Untuk manasik tetap dilakukan di KUA atau Kemenag kabupaten/kota," ucapnya.

Ia menyebut dua hotel yang disiapkan untuk tahap awal adalah Novotel dan Ibis YIA. Jika jumlah kloter per hari lebih dari dua, maka akan disiapkan hotel tambahan.

"Menyesuaikan slot penerbangan dari GACA/Garuda, jika lebih dari 2 kloter per hari kita juga akan gandeng hotel yang lain," ujar dia.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Yogyakarta Muhammad Tahrir menyebut terobosan itu merupakan transformasi pelayanan haji yang modern dan berpusat pada kenyamanan jamaah.

"Ini juga bentuk inovasi dalam peningkatan pelayanan ibadah haji di DIY," kata dia.

Untuk hotelnya, lanjut dia, sudah dilakukan peninjauan dan studi kelayakan. Hasilnya sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai pondokan jamaah calon haji.

"Kemarin sudah dilakukan studi kelayakan hotel-hotel di sekitar YIA oleh Badan Penyelenggara Haji dan Komisi VIII DPR RI, hasilnya sangat baik dan layak," ujarnya.

Dengan sistem itu, menurut Tahrir, jamaah calon haji bisa langsung diberangkatkan ke Tanah Suci dari YIA tanpa perlu transit ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.

"Jarak hotel ke YIA pun hanya sekitar lima menit jadi mempercepat alur layanan," kata dia.