Jakarta (ANTARA) - Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan mengajak generasi muda untuk mulai aktif berpolitik dengan etika dan bertanggung jawab sehingga proses demokrasi berjalan dengan aman dan lancar.
"Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pilkada, telah berjalan dengan lancar berkat dukungan semua pihak dan peran aktif masyarakat Kepulauan Seribu," katanya dalam edukasi politik yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Seribu, di Pulau Pramuka di Jakarta, Jumat.
Ia pun mengajak generasi muda untuk mulai aktif berpolitik demi kemajuan daerah dan bersama-sama membangun daerah tersebut.
Menurut Fadjar, keahlian berpolitik merupakan alat untuk membantu masyarakat, khususnya di Kepulauan Seribu.
Dia juga mengapresiasi aparat keamanan, penyelenggara pemilu, serta seluruh pemangku kepentingan yang telah menjaga situasi tetap kondusif selama tahapan pemilu berlangsung.
“Alhamdulillah hingga terpilihnya Presiden dan Gubernur, kondisi wilayah tetap aman, nyaman, dan terkendali,” katanya.
Dalam pelatihan tersebut, Bupati Fadjar juga meminta para narasumber menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami dan aplikatif.
“Harapannya, meskipun sedikit, ada ilmu yang bisa diserap dan diimplementasikan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan yang digelar Suku Badan Kesbangpol itu diikuti oleh 100 peserta, yang terdiri dari Ketua DPC partai politik se-Kabupaten Kepulauan Seribu, tokoh masyarakat Pulau Seribu, Ketua PPI Kabupaten Kepulauan Seribu, serta perwakilan dari Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Sementara itu, Kepala Suku Badan Kesbangpol Kepulauan Seribu, Achmad Yani Rivai Yusuf menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki peran penting dalam memperkuat kesadaran politik masyarakat.
Ia mengatakan maksud dan tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan pembekalan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, terkait dengan peningkatan etika dan budaya politik dalam berdemokrasi.
Ia pun berharap kegiatan ini bisa membentuk warga yang tidak hanya aktif secara politik, tetapi juga bijak dan beretika dalam menyikapi dinamika demokrasi.
"Targetnya agar masyarakat dapat membangun budaya politik yang sehat, tanpa hoaks,” kata Achmad.